Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

KOMPAS.COM - Not Found

Written By Unknown on Kamis, 14 November 2013 | 09.37

Harian Kompas  |  Kompas TV

Kamis, 14 November 2013

Ikuti Tur | Register

Get Personalized Here!

 |  Sign In
  • Channel
  • Channel
  • News
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Kompasiana
KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini
Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com

Go

  • News
  • Nasional
  • Regional
  • Megapolitan
  • Internasional
  • Olah Raga
  • Sains
  • Edukasi
  • Infografis
  • Surat Pembaca
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Grazera
  • Kompasiana
  • KompasKarier.com
  • Midazz
  • SCOOP
  • Urbanesia
  • MakeMac
  • About Us
  • -
  • Advertise
  • -
  • Policy
  • -
  • Pedoman Media Siber
  • -
  • Career
  • -
  • Contact Us
  • -
  • RSS
  • -
  • Site Map
©2008 - 2013 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

09.37 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found

Written By Unknown on Rabu, 13 November 2013 | 09.37

Harian Kompas  |  Kompas TV

Rabu, 13 November 2013

Ikuti Tur | Register

Get Personalized Here!

 |  Sign In
  • Channel
  • Channel
  • News
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Kompasiana
KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini
Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com

Go

  • News
  • Nasional
  • Regional
  • Megapolitan
  • Internasional
  • Olah Raga
  • Sains
  • Edukasi
  • Infografis
  • Surat Pembaca
  • Ekonomi
  • Bola
  • Tekno
  • Entertainment
  • Otomotif
  • Health
  • Female
  • Travel
  • Properti
  • Foto
  • Video
  • Forum
  • Grazera
  • Kompasiana
  • KompasKarier.com
  • Midazz
  • SCOOP
  • Urbanesia
  • MakeMac
  • About Us
  • -
  • Advertise
  • -
  • Policy
  • -
  • Pedoman Media Siber
  • -
  • Career
  • -
  • Contact Us
  • -
  • RSS
  • -
  • Site Map
©2008 - 2013 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

09.37 | 0 komentar | Read More

Ciputra Cetak Penjualan Rp 7,4 Triliun!

Written By Unknown on Jumat, 01 November 2013 | 09.37

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati kondisi pasar tengah gonjang ganjing, namun sejumlah pengembang justru mencatat pertumbuhan kinerja pendapatan. Selain Agung Podomoro Land Tbk (APLN) dan Pakuwon Jati Tbk (PWON), Ciputra Development Tbk (CTRA) juga membukukan hal serupa.

Hingga September 2013, CTRA mencatat marketing sales sebesar Rp 7,4 triliun atau sekitar 74 persen dari target tahun 2013 yang ditetapkan Rp 10,1 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, CTRA memperlihatkan peningkatan 51 persen dari total penjualan senilai Rp 4,9 triliun.

Direktur Ciputra Development, Tulus Santoso, mengatakan, pencapaian tersebut masih sesuai dengan target yang ditetapkan. "Karena kami telah mempersiapkan diri jika kondisi makro ekonomi berubah," ujarnya seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (31/10/2013).

Adapun total pendapatan CTRA selama sembilan bulan tahun ini mencapai Rp 3,8 triliun. Pencapaian ini melonjak 72 persen ketimbang periode yang sama tahun 2012 yang hanya sebesar Rp 2,2 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari penjualan residensial yang terus mengalami kenaikan hingga 83 persen dari tahun sebelumnya Rp 1,8 triliun menjadi Rp 3,3 triliun.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, laba bersih juga mengalami peningkatan 94 persen menjadi Rp 702,9 miliar dari sebelumnya Rp 361,3 miliar.

Hingga September 2013, CTRA telah meluncurkan 7 proyek residensial, yaitu CitraLand BSB City Semarang, CitraLake Sawangan, CitraGarden BMW Cilegon, CitraLand Megah Batam, dan CitraMitra City Banjarbaru, serta CitraLand Bagya City Medan, dan CitraLand The Green Lake Surabaya melalui anak usaha PT Ciputra Surya Tbk (CTRS).

Selanjutnya pada periode Oktober–Desember 2013, CTRA akan melansir 4 proyek baru, yaitu CitraGrand Galesong City Gowa, CitraCity Balikpapan, dan CitraLand Cirebon. Saat ini CTRA juga sedang membangun Ciputra Hospital di CitraGarden City Jakarta.

Sementara anak usaha lainnya yakni PT Ciputra Property Tbk (CTRP) segera memperkenalkan  The Suites Apartment Ciputra World Jakarta 2.

Dengan penambahan beberapa proyek baru tersebut, CTRA mengharapkan penjualan pada 2014  tumbuh hingga 20 persen menjadi Rp 12 triliun. Pertumbuhan ini selain dihasilkan dari 60 proyek yang ada, CTRA juga rencananya akan meluncurkan 8 hingga 10 proyek baru di tahun 2014.


09.37 | 0 komentar | Read More

Pakuwon Rambah Bisnis Rumah Sakit

SURABAYA, KOMPAS.com - Emiten properti yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mulai merambah bisnis kesehatan dan rumah sakit. Keputusan diversifikasi usaha ini dilakukan untuk memperbesar dan memperkuat basis pendapatan berulang (recurring income).

Melalui anak usaha PT Pakuwon Sentra Wisata, mereka telah melakukan penyertaan saham sebesar 33,33 persen di PT Surya Cipta Media (SCM), bersama dua rekan bisnis dengan partisipasi berimbang yakni PT Elang Mahkota Teknologi Tbk yang merupakan perusahaan media penyiaran dan PT Menjangan Sakti sebagai perusahaan farmasi.

SCM mengakuisisi Rumah Sakit Usada Insani di Tangerang, Banten, dengan nilai Rp 170 miliar. Kapasitas fasilitas kesehatan ini sebanyak 350 tempat tidur.

Menurut Direktur Pakuwon Jati, Minarto Basuki, seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (30/10/2013), penyertaan PWON di SCM merupakan langkah pertama mereka di bisnis kesehatan dan rumah sakit untuk menambah pendapatan berulang (recurring income).

"Pendapatan berulang kami pada triwulan III 2013 Rp 1,04 triliun, melonjak 59 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 656 miliar," ujar Minarto.

Pendapatan berulang perseroan terus tumbuh karena ditopang tingginya tingkat okupansi pusat-pusat perbelanjaan yang mereka bangun. Kota Kasablanka yang baru beroperasi 1 tahun mencatat tingkat okupansi mencapai okupansi 94 persen. Sementara Gandaria City dan Tunjungan Plaza masing-masing 98 persen dan 99 persen.

Kontribusi pendapatan berulang terhadap total pendapatan PWON sebesar 45 persen. Sebagian besar lainnya yakni 55 persen, berasal dari pendapatan pembangunan (development income).

Secara umum, kinerja PWON terus tumbuh. Hingga kuartal III tahun ini, mereka membukukan laba bersih senilai Rp 895 miliar atau lebih tinggi 52 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2012 yang hanya mencapai Rp 590 miliar. 

Adapun total pendapatan mencapai Rp 2,315 triliun atau tumbuh 44 persen ketimbang triwulan III 2012.


09.37 | 0 komentar | Read More

Banjir Lagi? Siap-siap Sajalah...

KOMPAS.com — Banjir bisa terjadi di mana saja pada musim hujan seperti sekarang ini. Kemungkinannya bertambah ketika lingkungan sekitar tidak mendukung.

Tentu saja banyak hal perlu Anda pertimbangkan. Misalnya, tidak ada saluran air untuk mengalirkan dan menyerap air atau mungkin saluran yang ada tersumbat lumpur atau sampah.

Tentu saja, banjir merugikan, baik kesehatan maupun materi. Karena itu, segera lakukan beberapa hal ini untuk mengurangi kerugian dari musibah banjir.

Menurut editor Moneysupermarket.com Clare Francis, seperti dikutip dalam Telegraph.com, segera pindahkan barang-barang berharga dari lantai dasar rumah Anda. Barang-barang elektronik, perhiasan, dan dokumen penting jangan sampai tertinggal di lantai dasar. Selain barang-barang mahal, jaga juga barang-barang kenangan, seperti foto, agar tidak rusak atau hilang.

Francis juga mengingatkan untuk melindungi barang-barang "lembut", seperti karpet, gorden, dan sofa. Sama seperti barang-barang berharga, Anda bisa memindahkannya ke lantai yang lebih tinggi.

Sementara itu, untuk menyetop air ke dalam rumah, Anda bisa mencoba menaruh karung-karung berisi pasir. Gunakan karung-karung tersebut di pintu rumah Anda.

Namun, selama banjir belum menunjukkan tanda-tanda akan berkunjung ke rumah Anda, cobalah mendaftarkan nomor-nomor telepon penting yang bisa membantu Anda ketika banjir datang. Simpan nomor telepon pengurus RT, RW, posko banjir terdekat, kantor Anda, rumah ibadah, atau organisasi yang Anda ikuti. Jangan lupa, simpan juga nomor-nomor kerabat Anda.

Selain menyimpan nomor telepon penting, segeralah berkemas. Isi tas Anda dengan obat-obatan, baju ganti, dan berbagai surat identitas. Dengan cara ini, Anda bisa segera mengambil tas tersebut dan melakukan evakuasi dengan cepat jika terjadi banjir secara tiba-tiba.

Terakhir, teruslah memantau berita, terutama mengenai sumber banjir terdekat di rumah Anda setiap hari.


09.37 | 0 komentar | Read More

Berkat Koin Virtual, Pria Ini Jadi Miliarder

Written By Unknown on Kamis, 31 Oktober 2013 | 09.37

OSLO, KOMPAS.com - Siapa kira, koin valuta virtual (bitcoins)bisa membuat seseorang menjadi miliarder sekaligus berbelanja hunian di pusat Oslo sebagai kota termahal dunia?

Ya, nasib baik dan dewi fortuna tengah memayungi Kistoffer Koch. Berkat bitcoins, pemuda berusia 29 tahun asal Norwegia ini memiliki kekayaan melebihi yang sudah diusahakannya selama bertahun-tahun.

Begini ceritanya, pada bulan April empat tahun silam, Koch membeli bitcoins senilai 15 poundsterling (Rp 266.908) dan kemudian melupakannya begitu saja.


09.37 | 0 komentar | Read More

Pengembang Singapura Biayai Proyek Properti Amerika

NEW YORK, KOMPAS.com - Raksasa properti asal Singapura, Pontiac Land Group, menyetujui pembiayaan pengembangan proyek apartemen setinggi 72 lantai. Proyek ini bersebelahan dengan situs beken Museum of Modern Art, di tengah distrik Manhattan, New York.

Pontiac yang dikendalikan oleh keluarga miliarder Kwee, berencana menginvestasikan sejumlah 300 juta dollar AS (Rp 5,3 triliun) di proyek yang berada di 53 W.53rd Street. Mereka bekerjasama dengan pengembang lokal, Hines, sebagai pemilik lahan.

Pembangunan proyek di Manhattan tersebut telah lama vakum sejak diluncurkan kepada publik tahun 2007 lalu. Masuknya Pontiac diharapkan dapat membangkitkan pencakar langit yang dirancang memiliki ketinggian 320 meter ini.

Gedung setinggi itu akan berisi 145 unit kondominium mewah, dan 60.000 meter persegi untuk perluasan galeri dan museum yang menempati lantai kedua hingga lima.

Pontiac diketahui telah memiliki portofolio The Ritz-Carlton, Millenia dan Conrad Centennial.

Langkah strategis Pontiac tersebut merupakan dampak dari pemberlakuan kebijakan otoritas Singapura dalam mengekang harga properti.

Selain Pontiac, terdapat beberapa nama lainnya yang telah membenamkan investasinya di mancanegara, termasuk Amerika Serikat. Satu di antaranya adalah OUE Ltd. Perusahaan ini membeli US Bank Tower di Los Angeles senilai 367,5 juta dollar AS (Rp 6,5 triliun) pada Maret lalu. Asal tahu saja, US Bank Tower merupakan gedung tertinggi di California.
 


"Motivasi pembeli Asia untuk mencari investasi di AS dan Eropa Barat adalah sebagai diversifikasi risiko pasar domestik mereka," kata Direktur Regional Pasar Modal Cushman & Wakefield Singapura, Priyaranjan Kumar.

Cushman & Wakefield Singapura, memperkirakan lebih dari 50 miliar dollar AS (Rp 889,6 triliun) ekuitas asal Asia akan diinvestasikan di Eropa dan Amerika Utara pada 2020 mendatang.


09.37 | 0 komentar | Read More

Bekasi Tambah Lima Hotel Baru

Written By Unknown on Rabu, 30 Oktober 2013 | 09.37

BEKASI, KOMPAS.com - Bekasi terkini adalah etalase berbagai jenis properti. Perumahan, pusat belanja, kawasan industri, apartemen, hingga perhotelan, memenuhi kota ini. Di sektor perhotelan, kawasan ini bakal menambah hotel baru lagi. Termasuk Harris Hotel & Convention yang dikembangkan PT Summarecon Agung Tbk.

Hotel ini menambah daftar fasilitas akomodasi hingga 2014 mendatang menjadi lima hotel. Keempat hotel lainnya adalah Prime Biz Hotel, Ibis Style Hotel, Bizz Hotel, Aston Royal dan Harris Hotel & Convention.

Berdasarkan riset Coldwell Banker Indonesia, Bekasi merupakan wilayah dengan okupansi tertinggi untuk permintaan kamar hotel berbintang di seluruh wilayah Jadebotabek sebesar 85 persen.

Pertumbuhan bisnis menstimulasi kebutuhan hotel bisnis meningkat. Terutama permintaan hotel bintang dua (budget hotel) dan bintang empat untuk memenuhi kebutuhan kamar hotel, ruang pertemuan untuk meeting, incentive, convention and exhibition  (MICE).

Menurut Direktur Summarecon Agung, Sugianto Nagaria, selaku pengembang Harris Hotel & Convention, perkembangan Kota Bekasi yang tumbuh pesat dengan populasi mencapai 2,5 juta jiwa dan Kabupaten Bekasi dengan 4 juta jiwa, membawa peluang bisnis untuk perdagangan dan jasa. Ditunjang oleh berbagai kawasan industri membuat Bekasi menjadi salah satu kawasan yang dinamis dan menjadi tujuan bisnis bagi banyak pendatang dari berbagai daerah maupun internasional.

"Investor atau pebisnis yang melakukan aktivitas perdagangan dan jasa tersebut tentu saja membutuhkan tempat rehat atau hotel untuk menginap. Kami memanfaatkan itu dengan membangun Harris Hotel & Convention," ujar Sugianto.

Harris Hotel & Convention Bekasi rencananya akan dibuka pada kuartal III  2014 setelah konstruksinya mencapai tutup atap, Senin (28/10/2013), untuk memenuhi pasar bisnis dan leisure. Hotel ini akan terhubung dengan Summarecon Mal Bekasi sebagai bagian dari kawasan bisnis Sentra Summarecon Bekasi.

Bangunan hotel ini setinggi 17 lantai dan 1 lantai basement. Terdapat 332 kamar dan dilengkapi dengan fasilitas seperti ruang serbaguna, ruang rapat, pusat kebugaran, spa, ruang bermain anak, kolam renang, lobi bisnis dan kafe.


09.37 | 0 komentar | Read More

Selamat Tinggal Suara Bising!

KOMPAS.com — Suara bising dari luar kamar bisa sangat mengganggu. Untuk menangkal gangguan tersebut, PT Petrojaya Boral Plasterboard menawarkan solusi baru berupa papan gipsum dengan banyak keuntungan, terutama sebagai penangkal bising.

PM Technical Board PT Petrojaya Boral Plasterboard Donny Libra dan Technical Manager PT Petrojaya Boral Plasterboard Indra Budi Wibowo mengenalkan produk baru tersebut di Jakarta, Selasa (29/10/2013). Produk bernama Soundstop tersebut merupakan papan gipsum terbaru yang mampu meredam suara. Dengan menggunakan papan gipsum tersebut sebagai partisi, suara bising dari luar ruangan tidak akan terdengar di dalam ruangan.

"Secara resmi, kita baru akan luncurkan pada November mendatang. Sekarang dalam tahap pengenalan," kata Donny kepada Kompas.com.

Donny mengatakan, beberapa gedung, seperti hotel, rumah sakit, dan apartemen, memiliki standar kekedapan suara dari satu kamar ke kamar lain. Standar tersebut sangat ketat, terutama hotel bintang empat dan bintang lima.

"Menggunakan papan gipsum Soundstop yang mampu mengeblok suara dari satu ruangan ke ruangan lain," ujarnya.

Saat ini, karena kemampuannya menahan bising dari luar ruangan, hampir lengkap koleksi produk gipsum Boral Indonesia. Sebelum ini, Boral juga sudah mengenalkan papan gipsum tahan api, papan gipsum khusus wet area, serta papan gipsum yang mampu meminimalkan gema di dalam ruangan dengan nama Jayabell. Sementara produk terbaru ini pun, lanjut Donny, sudah digunakan untuk hotel-hotel berbintang di Jakarta.

"Saat ini sudah sampai tahap finishing," katanya.

Lantas, apa bedanya papan gipsum ini dengan papan gipsum standar? Donny menuturkan, papan gipsum standar atau papan gipsum yang tidak memiliki fitur tambahan memiliki beberapa pilihan ukuran ketebalan. Papan gipsum tersebut biasanya tersedia dalam ukuran 9 mm dan 12 mm. Sementara papan Soundstop memiliki ketebalan 12 mm dengan densitas lebih tinggi dari papan gipsum standar.

"Dengan fitur ini, kemampuan papan gipsum tersebut mengeblok suara jadi lebih baik. Papan gipsum standar setebal 12 mm biasanya mampu menahan 45 STC, sementara Soundstop bisa mencapai 50 STC," ujar Donny.

STC stop Sound Transmission Class merupakan nilai tunggal indikasi satuan suara yang dapat ditahan atau dikurangi oleh perantara, dalam hal ini papan gipsum, dari sumber suara di satu ruang sampai diterima di ruang sebelahnya. Sebagai perbandingan, dengan kekuatan mencapai 42 STC saja, percakapan di luar ruangan tidak lagi dapat dimengerti. Sementara Soundstop mampu mencapai 50 STC.

Ketebalan dan tingginya densitas papan gipsum ini memberikan kelebihan lain. Menurut Donny, kekuatannya untuk menahan paku pun lebih kuat. Bahkan, sangat kuat menahan benturan dengan lebih baik.

Ketebalan

Technical Manager PT Petrojaya Boral Plasterboard Indra Budi Wibowo mengatakan, sistem partisi Boral untuk Soundstop terdiri dari dua sistem. Sistem pertama memiliki dua lapis Soundstop 12 mm, single stud, dengan insulasi. Tebal partisi ini mencapai 148 mm dan nilai STC-nya mencapai 50. Sementara sistem kedua memiliki ketebalan papan gipsum dan partisi yang sama, tetapi menggunakan insulasi dan nilai STC-nya mencapai 56.

Kedua sistem ini tergolong mampu menahan benturan dengan sangat baik. Berdasarkan British Standar, keduanya termasuk heavy duty, bahkan saver.

Selain itu, lanjut Indra, ada satu fakta lain yang menarik mengenai penggunaan papan gipsum, khususnya untuk menangkal bising. Menurutnya, dibandingkan dengan bata ringan yang ketebalannya rata-rata mencapai 150 mm, performa Soundstop justru lebih baik.

"Ternyata, bata yang lebih tebal tidak berarti lebih mampu menangkal suara bising. Padahal, papan gipsum lebih aman, lebih ringan, lebih ringkas, bahkan mampu menekan jumlah biaya konstruksi keseluruhan," ujarnya.

Menurut Indra, penggunaan papan gipsum ini cocok untuk daerah wisata. Di tengah malam, tamu hotel tidak perlu khawatir adanya bunyi-bunyian dari kamar di sebelahnya, misalnya bunyi air kamar mandi, flushing, dan suara televisi. Maka, jika diaplikasikan di rumah, kini Anda sendiri pun sudah bisa mengucapkan selamat tinggal pada suara bising dari luar ruangan!


09.37 | 0 komentar | Read More

Indonesia Harus Belajar dari Kegagalan Jepang Bangun Hunian Mikro

KOMPAS.com - Hunian mikro kini mulai dilirik kota-kota metropolitan seluruh dunia. Keterbatasan tanah dan padatnya penduduk membuat pengembang mulai memperkecil unit-unit hunian. Konsumen pun harus beradaptasi dan rela tinggal di dalamnya.

Namun, bagi orang Jepang, hal ini sudah terjadi puluhan tahun lalu. Seperti dikutip dalam Fastcoexist.com, mereka sudah mulai tinggal apartemen mikro seluas 9,2 meter persegi dalam Menara Nakagin Capsule sejak tahun 1972. Sayangnya, kini menjadi contoh kegagalan hunian mikro.

Kisho Kurokawa merancang Menara Nakagin Capsule di area Ginza, Tokyo, Jepang. Sebanyak 140 kapsul ditumpuk dan ditata melingkar hingga membentuk satu gedung setinggi 14 lantai. Setiap unit kapsul hanya berukuran 4 m x 2,5 m. Bentuk kapsul-kapsul ini pun bisa diubah dengan cara menghubungkan beberapa kapsul menjadi satu.

"Hal tersebut merupakan arsitektur tipe baru yang mencoba menyelesaikan masalah tata kota tradisional," ujar fotografer Noritaka Minami. Minami telah mempelajari dan mendokumentasikan Menara Nakagin Capsule tersebut sejak awal pembangunannya.

"(Menara) ini memiliki tujuan spesifik, dia akan melayani pelanggan tertentu, yaitu pebisnis yang membutuhkan hunian di tengah kota selama hari kerja. Hunian tersebut tidak perlu mengikuti fungsi rumah aslinya," imbuhnya.

Saat ini setengah dari jumlah kapsul yang ditempati, digunakan sebagai kantor. Sebagian lainnya digunakan sebagai hunian murah oleh orang tua maupun anak muda. Ironisnya, gedung yang pada awal pembangunannya diharapkan menjadi model konstruksi hunian di masa depan, kini tidak diperbanyak.

Keputusan untuk tidak memperbanyak hunian semacam ini tampaknya merupakan keputusan yang tepat. Pasalnya, masing-masing kapsul ini tidak hanya memiliki ukuran kecil, namun interiornya juga tidak efisien. Kapsul tersebut tidak mampu memaksimalkan penggunaan ruang. Selain itu, proses konstruksinya juga menggunakan teknik eksperimental. Hal ini membuat perawatannya semakin sulit. 

"Sangat sulit memperbaiki sistem ledeng dan perawatan, karena desainnya. Tidak ada yang seperti itu," ujar Minami. Selain itu, ketika Minami mengunjunginya pada Agustus 2010, dia juga menemukan bahwa jendela berbentuk melingkar yang ada pada masing-masing kapsul tidak dapat dibuka. Di dalam terasa seperti sauna karena pendingin udara pun tidak bekerja.


09.37 | 0 komentar | Read More
Techie Blogger