Karya Arsitektur di Hutan Kayu Manis

Written By Unknown on Sabtu, 13 Oktober 2012 | 09.37

http://www.designboom.com

Gedung Cassia Coop memiliki luas tak kurang dari 600 meter persegi, yang dibangun dengan menggunakan bata berat dan beton. Konstruksi kayu di sekitar bangunan ini memberikan kesan tengah berada di tengah-tengah hutan kayu manis.

http://www.designboom.com

Anda dapat menemukan lima bangunan bata di bawah atap besarnya. Bangunan-bangunan ini digunakan untuk ruang kelas, laboratorium, kantor, dan dapur, yang pengerjaannya hanya memakan waktu tiga bulan.

http://www.designboom.com

Konstruksi utama bangunannya terdiri dari pilar-pilar berbentuk Y, yang dibaut pada beton. Penempatan pilar ini sudah direncanakan dengan baik pada cetak biru.

http://www.designboom.com

Sistem konstruksi tersebut menjaga gedung ini tetap berdiri kokoh. Anda dapat menemukan lima bangunan bata di bawah atap besarnya yang digunakan untuk ruang kelas, laboratorium, kantor, dan dapur.

JAMBI, KOMPAS.com - Gedung Pusat Pelatihan Cassia Coop ini berlokasi di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Meskipun tampak sederhana, kehadiran gedung pelatihan ini sangat berarti bagi penduduk sekitar.

Ide membuat bangunan ini tercetus pada 2010 lalu. Ketika itu, seorang pengusaha asal Prancis, Patrick Barthelemy, membawa sekoper penuh kulit kayu manis ke Trondheim, Norwegia.

Barthelemy mendatangi kantor TYIN Tegnestue Architects bukan hanya dengan membawa kayu manis. Ia juga membawa segudang cerita menyedihkan dari bumi nusantara yang katanya "gemah ripah loh jinawi" ini.

Jambi menyuplai 85% pasokan kulit kayu manis (casiavera) di dunia. Daerah ini juga merupakan daerah produsen kulit kayu manis terbesar di Indonesia. Sayangnya, jumlah produksi sebesar itu tidak diimbangi dengan kualitas hidup buruh yang baik.

Menurut Barthelemy, para buruh lokal bekerja tanpa mampu menuntut haknya. Mereka bekerja dengan upah rendah, dan bekerja sepanjang hari di pabrik yang tidak memiliki standar keamanan dan sanitasi baik.

Setelah setahun penuh menggodok konsep yang tepat, TYIN Tegnestue Architects mengunjungi lokasi dan membangun pusat pelatihan bagi para petani kayu manis dan pekerja lokal. Pusat pelatihan ini kemudian dinamakan Cassia Coop Training Center. Para pengelola pusat pelatihan ini berharap mampu menetapkan standar baru yang mampu membuat para petani dan buruh dapat menerima pendapatan layak, program kesehatan, serta akses ke sekolah dan pendidikan.

Hutan kayu manis

Gedung Cassia Coop memiliki luas tak kurang dari 600 meter persegi. Gedung ini dibangun dengan menggunakan bata berat dan beton. Konstruksi kayu yang ada di sekitar bangunan ini memberikan kesan tengah berada di tengah-tengah hutan kayu manis.

Sebagai kejutan, Anda akan menemukan dua buah pohon durian di tengah-tengah bangunannya. Para arsitek menggunakan segenap kemampuan dan pengalaman dari proyek-proyek terdahulunya untuk membuat gedung ini. Mereka menggunakan massa termal, mengurangi masuknya sinar matahari, dan memaksimalkan atap.

Mereka juga bersikeras menggunakan material setempat. Batu bata dibuat tak jauh dari lokasi bangunan, dan kayu yang digunakan berasal dari pohon kayu manis. Sebelumnya, kayu ini "tak dianggap" oleh warga sekitar.

Konstruksi utama bangunannya terdiri dari pilar-pilar berbentuk Y, yang dibaut pada beton. Penempatan pilar ini sudah direncanakan dengan baik pada cetak biru.

Sistem konstruksi tersebut menjaga gedung ini tetap berdiri kokoh. Anda dapat menemukan lima bangunan bata di bawah atap besarnya. Bangunan-bangunan ini digunakan untuk ruang kelas, laboratorium, kantor, dan dapur, yang pengerjaannya hanya memakan waktu tiga bulan.

Selama itu, logistik menjadi tantangan paling besar yang harus dihadapi oleh tim pekerja. Tim ini terdiri dari 70 orang, dan 8 kerbau. Untuk masalah bencana yang sering menimpa lokasi ini, para perancang telah mengeluarkan klaim, bahwa konstruksi ini aman dari bencana bencana.

Hebatnya, para arsitek itu telah merancang sistem sederhana agar dapat dikerjakan oleh para pekerja yang tidak ahli. Terbukti, gedung ini mampu menahan getaran hingga 5 skala richter.

(Sumber: http://www.designboom.com)


Anda sedang membaca artikel tentang

Karya Arsitektur di Hutan Kayu Manis

Dengan url

http://propertielit.blogspot.com/2012/10/karya-arsitektur-di-hutan-kayu-manis.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Karya Arsitektur di Hutan Kayu Manis

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Karya Arsitektur di Hutan Kayu Manis

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger