Masih Perlu "Mencontek" Atap Hijau ke Amsterdam?

Written By Unknown on Kamis, 18 Oktober 2012 | 09.37

www.archdaily.com

Uniknya, studio ini memiliki atap rumput dan dihiasi dengan kaca-kaca raksasa. Keinginan pasangan ini untuk tidak mengorbankan lahan hijau di rumahnya telah tercapai.

www.archdaily.com

Ruang aktivitas tersebut berbentuk studio yang dapat digunakan sebagai kantor, kamar ekstra, dan ruang penyimpanan.

www.archdaily.com

CC-Studio "mengangkat" rerumputan, dan bahkan membuat halaman mereka tampak lebih besar. Kaca-kaca raksasa yang ada di sekitar studio ini akan merefleksikan taman dan turut membantu memantulkan cahaya matahari.

www.archdaily.com

CC-Studio "mengangkat" rerumputan, dan bahkan membuat halaman mereka tampak lebih besar. Kaca-kaca raksasa yang ada di sekitar studio ini akan merefleksikan taman dan turut membantu memantulkan cahaya matahari.

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Maarten and Lori Lens-FitzGerald tinggal di Watergraafsmeer, sebuah distrik perumahan di Amsterdam, Belanda. Seiring pertumbuhan keluarga, pasangan ini ingin memperluas ruang beraktivitas di rumah mereka.

Namun, memperbesar rumah mereka adalah sebuah tantangan tersendiri bagi Maarten. Memperluas berarti merusak dapur barunya dan mempersempit taman di halaman rumah milik ia and Lori. Padahal, memiliki taman di dalam area halaman adalah sebuah priviledge tersendiri di Amsterdam.

Karena itulah, pasangan ini menyerahkan keinginan mereka pada CC-Studio. Hasilnya, CC-Studio memberikan solusi unik bagi mereka.

CC-Studio sepakat memberikan ruang aktivitas baru bagi keluarga ini. Ruang aktivitas tersebut berbentuk studio yang dapat digunakan sebagai kantor, kamar ekstra, dan ruang penyimpanan.

Uniknya, studio ini memiliki atap rumput dan dihiasi dengan kaca-kaca raksasa. Keinginan pasangan ini untuk tidak mengorbankan lahan hijau di rumahnya telah tercapai.

CC-Studio "mengangkat" rerumputan, dan bahkan membuat halaman mereka tampak lebih besar. Kaca-kaca raksasa yang ada di sekitar studio ini akan merefleksikan taman dan turut membantu memantulkan cahaya matahari.

Cahaya matahari yang dipantulkan ini akan menerangi sudut-sudut gelap di belakang studio yang tertutup pohon rimbun milik para tetangga. Selain atap hijau dan kaca raksasa, karakteristik studio ini adalah adanya skylight di atap yang mampu memasukkan sinar alami ke dalam studio.

CC-Studio tidak sendirian menggarap proyek ini hingga tuntas. Proyek yang diselesaikan pada Maret 2012 lalu ini dikerjakan bareng B29 Studios dan eb Ontwep, yang merupakan rekanan CC-Studio.

Nah, jika Anda terinspirasi dengan atap hijau, Anda tidak perlu pergi jauh-jauh "menconteknya" ke Belanda. Lihatlah contoh gedung yang telah berdiri di daerah Depok, Jawa Barat. Gedung Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia di Depok sudah melakukannya. Gedung ini dibuat oleh Denton Corker Marshall yang telah berhasil memenangkan kompetisi desain untuk perpustakaan.

(Sumber: www.archdaily.com & www.inhabitat.com)


Anda sedang membaca artikel tentang

Masih Perlu "Mencontek" Atap Hijau ke Amsterdam?

Dengan url

http://propertielit.blogspot.com/2012/10/masih-perlu-atap-hijau-ke-amsterdam.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Masih Perlu "Mencontek" Atap Hijau ke Amsterdam?

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Masih Perlu "Mencontek" Atap Hijau ke Amsterdam?

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger