Rumah Kayu, Inspirasi Hunian Murah dari Perang Kosovo

Written By Unknown on Minggu, 09 Desember 2012 | 09.37

KOMPAS.com - Perang dan bencana ibarat sebuah mata uang logam yang memiliki dua sisi. Di antara tragedi yang menghasilkan kerugian jiwa, materil, dan duka mendalam, perang juga membawa inovasi baru.

Manusia dipaksa untuk terus hidup dalam batas-batas kemampuannya. Begitu juga dengan tragedi yang terjadi pada Perang Kosovo pada akhir 90-an. Perang tersebut menyisakan begitu banyak merenggut korban jiwa dan tingginya pengungsian.

Sementara itu, menurut Komite AS untuk Pengungsi dan Imigran, saat ini ada lebih dari 33 juta pengungsi di seluruh dunia. Dalam usaha untuk memberikan hunian yang layak bagi para pengungsi, sebuah penemuan unik menjadi jawabannya.

Solusi ini sebenarnya sudah cukup lama ditemukan, tepatnya pada 2000. Namun, tak ada salahnya "membawa" kembali ide pembuatan rumah ini ke permukaan.

Solusi tersebut melibatkan alas kayu yang dipergunakan untuk pengiriman barang. AS memproduksi 700 juta alas kayu semacam itu setiap tahunnya. Sebanyak 150 juta alas kayu tersebut berakhir di tempat pembuangan sampah.

Ternyata, dari dua data yang tampaknya tidak berhubungan tersebut, yaitu antara jumlah pengungsi dan jumlah produksi alas kayu, sebuah proyek telah dilakukan. Maksud proyek tersebut adalah mengurangi jumlah sampah sekaligus memberikan hunian layak bagi para pengungsi.

Caranya? Tentu saja, dengan membuat alas kayu tersebut menjadi rumah permanen yang dapat ditempati para pengungsi.

Rumah dari alas kayu tersebut hanya berukuran 3 meter x 6 meter. Setiap rumah dengan ukuran tersebut hanya membutuhkan 80 alas kayu yang dipaku atau direkatkan.

Kain terpal digunakan sebagai pelapis atas struktur dasar rumah tersebut. Terpal tersebut dipakai untuk mencegah air masuk ke dalam rumah. Terpal ini hanya akan digunakan sampai puing-puing, batu, lumpur, tanah, kayu, atau logam dari lingkungan sekitarnya dapat dikumpulkan untuk mengisi rongga dinding dan menutupi atap.

Untuk area-area yang memiliki cuaca ekstrem, kayu-kayu tersebut akan dirakit bersama dengan insulasi dari gabus untuk mengurangi dampak dari cuaca buruk.

Hasilnya, proyek ini memenangkan Honorable Mention dalam kompetisi desain untuk rumah transisi bagi pengungsi Kosovo. Proyek tersebut membuktikan, bahwa tim yang terdiri dari empat orang tesebut dapat membuat rumah ini hanya dari alat-alat pertukangan sederhana. Selain itu, proses pengerjaannya juga hanya memakan waktu seminggu.

"Proyek Rumah Palet pada awalnya dibuat sebagai tempat berlindung sementara bagi para pengungsi yang ingin kembali ke Kosovo setelah perang," kata salah seorang pembuatnya.

"Orang-orang ini membutuhkan alternatif selain tenda. Solusi ini dapat berpotensi sebagai rumah permanen setelah beberapa waktu ditinggali, walaupun tanpa menggunakan alat-alat canggih untuk membangunnya. Ini telah menjadi tujuan kami untuk mengembangkan proyek tersebut sebagai solusi hunian yang lebih permanen," ujarnya.

Namun, dia menambahkan, bukan hanya bagi pengungsi dari berbagai bencana, namun juga sebagai solusi bagi rumah dengan harga tejangkau di mana pun. Rumah ini dapat meningkatkan kualitas hidup, kualitas lingkungan, masyarakat, dan bahkan mampu menginspirasi diplomasi di antara beberapa kultur di seluruh dunia dalam skala lebih besar.

"Palet ini multifungsi, dapat didaur ulang, berkelanjutan, dan mudah perakitannya. Selain itu, secara umum, estetikanya juga memuaskan. Rumah-rumah ini dapat tersedia dengan mudah di sejumlah besar negara. Biaya pengiriman dan berat bahan baku rumah ini juga dapat diabaikan lantaran berbarengan dengan pengiriman makanan, baju, atau bantuan lainnya," katanya.

Menurut dia, struktur panel kayu yang sederhana dalam proyek ini mampu berevolusi secara alami dari perlindungan darurat menjadi rumah permanen dengan penambahan beberapa material seperti puing-puing, batu, tanah, lumpur, plester dan beton.

Nah, mungkinkah rumah-rumah semacam ini dapat menjadi 'kado Natal' bagi para pengungsi dan penduduk-penduduk yang tidak memiliki rumah di Indonesia akibat bencana?

Baca juga:

Selamat Tinggal Masa-masa Indah KPR Syariah....


Anda sedang membaca artikel tentang

Rumah Kayu, Inspirasi Hunian Murah dari Perang Kosovo

Dengan url

http://propertielit.blogspot.com/2012/12/rumah-kayu-inspirasi-hunian-murah-dari_9.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Rumah Kayu, Inspirasi Hunian Murah dari Perang Kosovo

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Rumah Kayu, Inspirasi Hunian Murah dari Perang Kosovo

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger