Habis Simatupang, Terbitlah Cawang

Written By Unknown on Senin, 08 April 2013 | 09.37

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah koridor TB Simatupang padat dengan berbagai proyek komersial dan pantas disebut CBD (Central Business District) baru Jakarta, kini orientasi pengembang mulai beralih ke Cawang, Jakarta Timur. Hal ini memungkinkan karena PT Wika Realty dan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya, mulai serius mengembangkan wilayah ini.

Wika masih punya satu kavling yakni kavling 10 yang belum diolah. Kavling tersebut dalam proses perijinan. Kami akan segera mengeksekusinya begitu seluruh perijinan rampung.

-- Budi Sadewa

Direktur Utama PT Wika Realty Budi Sadewa menjelaskan, masa depan kawasan Cawang sebagai calon CBD, terbuka lebar. Selain aset lahan milik BUMN masih tersedia dengan harga kompetitif, secara komersial juga berpotensi tumbuh positif.

"Wika masih punya satu kavling yakni kavling 10 yang belum diolah. Lokasinya, sebelah utara kantor induk. Kavling tersebut dalam proses perijinan. Kami akan segera mengeksekusinya begitu seluruh perijinan rampung," kata Budi dalam pemaparannya mengenai prospek Cawang, Rabu (6/4).

Selain Kavling 10 yang dirancang sebagai kawasan perkantoran, beberapa BUMN lain juga akan turut ambil bagian dalam mega proyek "CBD Cawang" ini. Antara lain, Bina Karya dan Waskita Karya. Keduanya merupakan pemilik Kavling 2 dan Kavling 1. Mereka masih memroses perijinan ke Kementrian BUMN untuk melakukan pengembangan.

Selain nama-nama yang disebutkan Budi, Hutama Karya yang menguasai lahan tak jauh dari Wika juga termasuk sebagai penggagas lahirnya CBD baru ini. Mereka bahkan telah melansir sebuah proyek multifungsi yang terdiri atas apartemen, hotel, dan pusat belanja. Disusul kemudian oleh Indra Karya yang masih menyiapkan konsep pengembangan.

"Dapat dibayangkan, kalau semua BUMN tersebut membangun proyek yang terintegrasi, Cawang akan berubah menjadi satu kawasan yang menarik di Jakarta Timur. Tinggal nanti tunggu satu kavling saja yang dimiliki Widya Karya di Kavling 8 yang belum terdengar perkembangannya," tandas Budi.

Kecenderungan untuk membuat CBD "tandingan" di Jakarta terjadi lantaran harga ruang kantor di CBD utama Jakarta seperti CBD Sudirman, CBD THamrin dan CBD Kuningan, semakin melambung. Harga bangunan kantor di kawasan tersebut sudah mencapai angka Rp 45 juta per meter persegi. Di sisi lain, ketersediaannya juga sangat terbatas.

Menurut Director Office Service Colliers International Bagus Adikusumo, fenomena membangun perkantoran di luar wilayah segitiga emas sebenarnya sudah diramalkan beberapa tahun terakhir. Keterbatasan tanah dan tingginya permintaan ruang perkantoran memompa harga ke level yang sangat tinggi. Ini mendorong perusahan dengan anggaran terbatas "terpaksa" mencari lokasi lain. Salah satu alternatifnya adalah lokasi yang dekat dengan tempat tinggal karyawan.


Anda sedang membaca artikel tentang

Habis Simatupang, Terbitlah Cawang

Dengan url

http://propertielit.blogspot.com/2013/04/habis-simatupang-terbitlah-cawang_8.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Habis Simatupang, Terbitlah Cawang

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Habis Simatupang, Terbitlah Cawang

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger