JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengembang Indonesia yang masih berusia belia namun sudah berkiprah hingga mancanegara masih bisa dihitung dengan jari. Salah satu dari yang "langka" itu adalah Relife Realty.
Perusahaan properti ini sukses menggaet dana investor individual (private placement) dari Arab Saudi dan Jerman untuk kepentingan ekspansi bisnis mereka. Mereka menggunakan dana tersebut untuk pengembangan proyek perumahan terintegrasi seluas 50 Ha di Makassar (Sulawesi Selatan), eco resort seluas 320 Ha di Lombok (Nusa Tenggara Barat), dan rencana akuisisi lahan Bakrieland Development (Elty) di Sentul, Bogor.
Relife Realty dirintis pada 2006 silam oleh tiga anak muda dengan semangat membara. Mereka adalah Ghofar Rozaq Nazila yang berusia 31 tahun, Prima Kumara (34 tahun) dan Bagus Mulia Irawan (31 tahun). Ketiganya "bersekutu" membawa Relife menuju pentas lebih tinggi dari yang mampu dicapainya saat ini.
Ada dua belas portofolio properti yang telah mereka kembangkan sampai kini. Sebagian besar di antaranya berada di kawasan Jadebotabek, dengan total asset value sebesar Rp 63 miliar. Menariknya, konsep pengembangan mengadopsi nilai-nilai positif dari kultur Islami.
Tak hanya berhasil secara komersial dalam penjualan produk-produk properti. Relife Realty juga sukses membangun citra sebagai pengembang berprestasi. Beberapa penghargaan pernah diterimanya, antara lain Pengembang Terbaik versi Indocement Award dan Proyek Berkonsep Hijau Terbaik versi sebuah majalah perumahan.
Untuk semakin meningkatkan dan mengokohkan posisi dalam konstelasi bisnis dan industri properti, mereka berencana membangun gedung komersial perkantoran (commercial high rise) di koridor Simatupang, Jakarta Selatan. Perkantoran jangkung ini dirancang sebagai simbol kesuksesan Relife. Oleh karena itu, nama gedung pun disesuaikan dengan identitas perusahaan, yakni Relife Plaza.
Menurut Vice President Relife Realty Bagus Mulia Irawan konstruksi perkantoran Relife Plaza akan dimulai pasca proyek-proyek perumahan di Indonesia Timur, rampung.
"Kami memiliki kalkulasi bisnis sendiri mengenai gedung ini. Karena selain digunakan sebagai kantor pusat (headquaret) juga akan disewakan kepada publik," jelas Bagus kepada Kompas.com, Kamis (11/4/2013).
Anda sedang membaca artikel tentang
Tiga Anak Muda "Menguak" Dunia
Dengan url
http://propertielit.blogspot.com/2013/04/tiga-anak-muda-dunia.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tiga Anak Muda "Menguak" Dunia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tiga Anak Muda "Menguak" Dunia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar