Marry dan Eric menyewa satu di antara 34 rumah kapal di kota Seattle, Amerika Serikat. Keduanya mendekorasi rumah kapalnya layaknya hunian-hunian pada umumnya. Sapuan cat ungu dan emas yang mencolok mata, memudahkan kita mengenalinya dari jauh.
Rumah terapung ini berawal dari sebuah kapal tongkang yang dibangun pada tahun 1980-an. Seusai menyepakati transaksi sewa dengan pemiliknya, Marry dan Eric pun mulai melakukan renovasi interiornya pada Februari lalu. Mereka "merampingkan" fungsi-fungsi ruangan menjadi lebih sangkil dari sebelumnya.
Luas rumah kapal ini 760 kaki persegi dengan plafon yang rendah. Penghuni dan tamu harus merundukkan kepala untuk memasuki ruang-ruang di dalamnya. Meski begitu, fitur yang terdapat di dalamnya lumayan lengkap.
Tamu akan disambut oleh sebuah ruang tamu mungil, lengkap dengan sofa dan aksesori bertema vintage serta karpet lembut bercorak ungu yang menutupi lantai parket. Beranjak sedikit ke dalam, terdapat dapur yang juga bernuansa ungu berikut kabinet dan peralatan memasak.
Merasakan kehidupan di atas air, sama halnya dengan menghadapi badai dan arus pasang. Jika terjadi kedua fenomena alam ini, mereka harus memperbaikinya dengan biaya lebih mahal. Apalagi bila kerusakan parah terjadi di bagian luar kapal, mereka terpaksa harus membawanya keluar dari air.
Setiap empat sampai lima tahun sekali, bagian bawah harus dibersihkan dan secara berkala membuat perbaikan bagian-bagian tertentu yang diperlukan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Nikmati Pengalaman Berbeda, Tinggal di Rumah Terapung
Dengan url
https://propertielit.blogspot.com/2013/08/nikmati-pengalaman-berbeda-tinggal-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Nikmati Pengalaman Berbeda, Tinggal di Rumah Terapung
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Nikmati Pengalaman Berbeda, Tinggal di Rumah Terapung
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar