Demikian disampaikan Senior Property Salest Consultant International Project Jones Lang LaSalle, Widya Lestaluhu, di Jakarta, Rabu (18/9/2013).
"Jumlah investor asing yang menggarap London semakin bertambah. Khusus Asia Tenggara, memiliki komposisi; Singapura sekitar 55 persen, Malaysia 45 persen, diikuti Thailand, Filipina, Brunei, termasuk Indonesia," ujarnya.
Persentase orang Indonesia yang membeli properti premium di Inggris memang tidak banyak, namun ada. Mereka mendapat pinjaman dari bank asal Singapura untuk membiayai pembelian propertinya di London.
Menurut Widya, peluang berinvestasi, khususnya pada pasar sewa (rental) di London, sangat besar. Dengan memiliki apartemen di lokasi utama, investor bisa meraup banyak keuntungan.
Menurut Widya, rerata harga tanah per meter persegi di Inggris mencapai Rp 320 juta per meter persegi. "Mereka (keluarga muda Inggris, pencari properti pertama) biasanya mencari tempat tinggal di Zona Dua hingga Zona Lima. Kalau mereka mau tinggal di Zona Satu, biasanya mereka menyewa. Wajar bila kini pasar sewa London sangat kuat," ujarnya. Dengan kata lain, kebutuhan hunian sewa bisa menjadi peluang bagi para investor, termasuk investor Indonesia.
"Ini adalah kesempatan bagi orang Indonesia untuk berinvestasi di ibukota Inggris. Biasanya, sekali berinvestasi dan merasakan keuntungannya, investor akan mencari properti lagi. Setelah punya beberapa properti di London, umumnya mencoba di negara lain," imbuh Widya seraya menambahkan return of investment (ROI) yang dijanjikan mencapai empat sampai lima persen per tahun.
Anda sedang membaca artikel tentang
Orang Indonesia, Investor Aktif di Pasar Properti London
Dengan url
https://propertielit.blogspot.com/2013/09/orang-indonesia-investor-aktif-di-pasar.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Orang Indonesia, Investor Aktif di Pasar Properti London
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Orang Indonesia, Investor Aktif di Pasar Properti London
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar