Pontiac yang dikendalikan oleh keluarga miliarder Kwee, berencana menginvestasikan sejumlah 300 juta dollar AS (Rp 5,3 triliun) di proyek yang berada di 53 W.53rd Street. Mereka bekerjasama dengan pengembang lokal, Hines, sebagai pemilik lahan.
Pembangunan proyek di Manhattan tersebut telah lama vakum sejak diluncurkan kepada publik tahun 2007 lalu. Masuknya Pontiac diharapkan dapat membangkitkan pencakar langit yang dirancang memiliki ketinggian 320 meter ini.
Gedung setinggi itu akan berisi 145 unit kondominium mewah, dan 60.000 meter persegi untuk perluasan galeri dan museum yang menempati lantai kedua hingga lima.
Pontiac diketahui telah memiliki portofolio The Ritz-Carlton, Millenia dan Conrad Centennial.Langkah strategis Pontiac tersebut merupakan dampak dari pemberlakuan kebijakan otoritas Singapura dalam mengekang harga properti.
Selain Pontiac, terdapat beberapa nama lainnya yang telah membenamkan investasinya di mancanegara, termasuk Amerika Serikat. Satu di antaranya adalah OUE Ltd. Perusahaan ini membeli US Bank Tower di Los Angeles senilai 367,5 juta dollar AS (Rp 6,5 triliun) pada Maret lalu. Asal tahu saja, US Bank Tower merupakan gedung tertinggi di California.
"Motivasi pembeli Asia untuk mencari investasi di AS dan Eropa Barat adalah sebagai diversifikasi risiko pasar domestik mereka," kata Direktur Regional Pasar Modal Cushman & Wakefield Singapura, Priyaranjan Kumar.
Cushman & Wakefield Singapura, memperkirakan lebih dari 50 miliar dollar AS (Rp 889,6 triliun) ekuitas asal Asia akan diinvestasikan di Eropa dan Amerika Utara pada 2020 mendatang.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pengembang Singapura Biayai Proyek Properti Amerika
Dengan url
https://propertielit.blogspot.com/2013/10/pengembang-singapura-biayai-proyek.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pengembang Singapura Biayai Proyek Properti Amerika
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pengembang Singapura Biayai Proyek Properti Amerika
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar