"Menyulap" Gereja Menjadi Rumah yang Nyaman

Written By Unknown on Selasa, 04 Desember 2012 | 09.37

www.decoist.com

Leijh, Kappelhof, Seckel, van den Dobbelsteen Architects mengubah gedung gereja yang berdiri pada 1928 ini menjadi sebuah tempat tinggal.

www.decoist.com

Leijh, Kappelhof, Seckel, van den Dobbelsteen Architects membuat gereja yang megah dan dingin ini menjadi sebuah rumah hangat dan nyaman.

www.decoist.com

Pemilik "rumah gereja" ini ingin memancarkan kegembiraan anak-anak dalam rumahnya. Karena itulah, ia membuat beberapa penyesuaian yang tampak menyenangkan, mirip seperti tempat bermain anak-anak.

www.decoist.com

Beberapa kegunaan ruang digabungkan menjadi satu dan membuat bangunan gereja tersebut tampak seperti rumah modern berkonsep open space. Ruang-ruang yang cenderung luas di dalam bangunan bersejarah tersebut masih kokoh dengan balok-balok kayu dan dekorasi asli bernuansa pedesaan

KOMPAS.com - Pernahkah Anda membayangkan tinggal di dalam sebuah rumah ibadat? Bukan sekedar menumpang tidur di Masjid, singgah di biara, namun memang benar-benar tinggal dalam gedung yang dulunya digunakan sebagai rumah ibadat. Di Belanda, hal tersebut tampaknya bukan lagi sebuah angan-angan.

Saat ini, gereja-gereja di Belanda mulai ditinggalkan. Gedung yang "terlanjur" berdiri selama bertahun-tahun sebagai gedung gereja tersebut akhirnya terpaksa dijual. Setelah akhirnya terjual, pembeli gedung gereja tidak lagi menggunakannya sebagai gereja, namun "menyulapnya" menjadi rumah.

"Menyulap" gereja menjadi rumah merupakan salah satu proyek yang dilakukan oleh Leijh, Kappelhof, Seckel, van den Dobbelsteen Architects. Baru-baru ini, firma arsitektur tersebut mengubah gedung gereja yang berdiri pada 1928 menjadi sebuah tempat tinggal.

Tentunya, sebelum resmi menjadi tempat tinggal, bangunan gereja tersebut membutuhkan banyak perbaikan. Salah satu renovasi utama dilakukan oleh Leijh, Kappelhof, Seckel, van den Dobbelsteen Architects itu adalah membuat gereja yang megah dan dingin menjadi sebuah rumah hangat dan nyaman. Pemilik "rumah gereja" ini ingin memancarkan kegembiraan anak-anak dalam rumahnya. Karena itulah, ia membuat beberapa penyesuaian yang tampak menyenangkan, mirip seperti tempat bermain anak-anak.

Salah satu bentuk penyesuaian tersebut adalah "tangga menuju kesenangan". Rumah ini benar-benar disulap menjadi sebuah taman bermain pribadi yang menyenangkan, setidaknya bagi sang pemilik.

Beberapa kegunaan ruang digabungkan menjadi satu dan membuat bangunan gereja tersebut tampak seperti rumah modern berkonsep open space. Ruang-ruang yang cenderung luas di dalam bangunan bersejarah tersebut masih kokoh dengan balok-balok kayu dan dekorasi asli bernuansa pedesaan. Belum lagi, hiasan kaca-kaca melengkung membuat "rumah gereja" tersebut terasa unik.

Proyek renovasi total dari gedung gereja ini mungkin tergolong kontroversial. Semua tergantung dari mana Anda memandangnya. Menurut sebuah artikel yang dilansir Decoist.com, proyek renovasi semacam ini merupakan bentuk keberhasilan rekonversi arsitektur.


Anda sedang membaca artikel tentang

"Menyulap" Gereja Menjadi Rumah yang Nyaman

Dengan url

http://propertielit.blogspot.com/2012/12/gereja-menjadi-rumah-yang-nyaman.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

"Menyulap" Gereja Menjadi Rumah yang Nyaman

namun jangan lupa untuk meletakkan link

"Menyulap" Gereja Menjadi Rumah yang Nyaman

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger