Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Berkat Koin Virtual, Pria Ini Jadi Miliarder

Written By Unknown on Kamis, 31 Oktober 2013 | 09.37

OSLO, KOMPAS.com - Siapa kira, koin valuta virtual (bitcoins)bisa membuat seseorang menjadi miliarder sekaligus berbelanja hunian di pusat Oslo sebagai kota termahal dunia?

Ya, nasib baik dan dewi fortuna tengah memayungi Kistoffer Koch. Berkat bitcoins, pemuda berusia 29 tahun asal Norwegia ini memiliki kekayaan melebihi yang sudah diusahakannya selama bertahun-tahun.

Begini ceritanya, pada bulan April empat tahun silam, Koch membeli bitcoins senilai 15 poundsterling (Rp 266.908) dan kemudian melupakannya begitu saja.


09.37 | 0 komentar | Read More

Pengembang Singapura Biayai Proyek Properti Amerika

NEW YORK, KOMPAS.com - Raksasa properti asal Singapura, Pontiac Land Group, menyetujui pembiayaan pengembangan proyek apartemen setinggi 72 lantai. Proyek ini bersebelahan dengan situs beken Museum of Modern Art, di tengah distrik Manhattan, New York.

Pontiac yang dikendalikan oleh keluarga miliarder Kwee, berencana menginvestasikan sejumlah 300 juta dollar AS (Rp 5,3 triliun) di proyek yang berada di 53 W.53rd Street. Mereka bekerjasama dengan pengembang lokal, Hines, sebagai pemilik lahan.

Pembangunan proyek di Manhattan tersebut telah lama vakum sejak diluncurkan kepada publik tahun 2007 lalu. Masuknya Pontiac diharapkan dapat membangkitkan pencakar langit yang dirancang memiliki ketinggian 320 meter ini.

Gedung setinggi itu akan berisi 145 unit kondominium mewah, dan 60.000 meter persegi untuk perluasan galeri dan museum yang menempati lantai kedua hingga lima.

Pontiac diketahui telah memiliki portofolio The Ritz-Carlton, Millenia dan Conrad Centennial.

Langkah strategis Pontiac tersebut merupakan dampak dari pemberlakuan kebijakan otoritas Singapura dalam mengekang harga properti.

Selain Pontiac, terdapat beberapa nama lainnya yang telah membenamkan investasinya di mancanegara, termasuk Amerika Serikat. Satu di antaranya adalah OUE Ltd. Perusahaan ini membeli US Bank Tower di Los Angeles senilai 367,5 juta dollar AS (Rp 6,5 triliun) pada Maret lalu. Asal tahu saja, US Bank Tower merupakan gedung tertinggi di California.
 


"Motivasi pembeli Asia untuk mencari investasi di AS dan Eropa Barat adalah sebagai diversifikasi risiko pasar domestik mereka," kata Direktur Regional Pasar Modal Cushman & Wakefield Singapura, Priyaranjan Kumar.

Cushman & Wakefield Singapura, memperkirakan lebih dari 50 miliar dollar AS (Rp 889,6 triliun) ekuitas asal Asia akan diinvestasikan di Eropa dan Amerika Utara pada 2020 mendatang.


09.37 | 0 komentar | Read More

Bekasi Tambah Lima Hotel Baru

Written By Unknown on Rabu, 30 Oktober 2013 | 09.37

BEKASI, KOMPAS.com - Bekasi terkini adalah etalase berbagai jenis properti. Perumahan, pusat belanja, kawasan industri, apartemen, hingga perhotelan, memenuhi kota ini. Di sektor perhotelan, kawasan ini bakal menambah hotel baru lagi. Termasuk Harris Hotel & Convention yang dikembangkan PT Summarecon Agung Tbk.

Hotel ini menambah daftar fasilitas akomodasi hingga 2014 mendatang menjadi lima hotel. Keempat hotel lainnya adalah Prime Biz Hotel, Ibis Style Hotel, Bizz Hotel, Aston Royal dan Harris Hotel & Convention.

Berdasarkan riset Coldwell Banker Indonesia, Bekasi merupakan wilayah dengan okupansi tertinggi untuk permintaan kamar hotel berbintang di seluruh wilayah Jadebotabek sebesar 85 persen.

Pertumbuhan bisnis menstimulasi kebutuhan hotel bisnis meningkat. Terutama permintaan hotel bintang dua (budget hotel) dan bintang empat untuk memenuhi kebutuhan kamar hotel, ruang pertemuan untuk meeting, incentive, convention and exhibition  (MICE).

Menurut Direktur Summarecon Agung, Sugianto Nagaria, selaku pengembang Harris Hotel & Convention, perkembangan Kota Bekasi yang tumbuh pesat dengan populasi mencapai 2,5 juta jiwa dan Kabupaten Bekasi dengan 4 juta jiwa, membawa peluang bisnis untuk perdagangan dan jasa. Ditunjang oleh berbagai kawasan industri membuat Bekasi menjadi salah satu kawasan yang dinamis dan menjadi tujuan bisnis bagi banyak pendatang dari berbagai daerah maupun internasional.

"Investor atau pebisnis yang melakukan aktivitas perdagangan dan jasa tersebut tentu saja membutuhkan tempat rehat atau hotel untuk menginap. Kami memanfaatkan itu dengan membangun Harris Hotel & Convention," ujar Sugianto.

Harris Hotel & Convention Bekasi rencananya akan dibuka pada kuartal III  2014 setelah konstruksinya mencapai tutup atap, Senin (28/10/2013), untuk memenuhi pasar bisnis dan leisure. Hotel ini akan terhubung dengan Summarecon Mal Bekasi sebagai bagian dari kawasan bisnis Sentra Summarecon Bekasi.

Bangunan hotel ini setinggi 17 lantai dan 1 lantai basement. Terdapat 332 kamar dan dilengkapi dengan fasilitas seperti ruang serbaguna, ruang rapat, pusat kebugaran, spa, ruang bermain anak, kolam renang, lobi bisnis dan kafe.


09.37 | 0 komentar | Read More

Selamat Tinggal Suara Bising!

KOMPAS.com — Suara bising dari luar kamar bisa sangat mengganggu. Untuk menangkal gangguan tersebut, PT Petrojaya Boral Plasterboard menawarkan solusi baru berupa papan gipsum dengan banyak keuntungan, terutama sebagai penangkal bising.

PM Technical Board PT Petrojaya Boral Plasterboard Donny Libra dan Technical Manager PT Petrojaya Boral Plasterboard Indra Budi Wibowo mengenalkan produk baru tersebut di Jakarta, Selasa (29/10/2013). Produk bernama Soundstop tersebut merupakan papan gipsum terbaru yang mampu meredam suara. Dengan menggunakan papan gipsum tersebut sebagai partisi, suara bising dari luar ruangan tidak akan terdengar di dalam ruangan.

"Secara resmi, kita baru akan luncurkan pada November mendatang. Sekarang dalam tahap pengenalan," kata Donny kepada Kompas.com.

Donny mengatakan, beberapa gedung, seperti hotel, rumah sakit, dan apartemen, memiliki standar kekedapan suara dari satu kamar ke kamar lain. Standar tersebut sangat ketat, terutama hotel bintang empat dan bintang lima.

"Menggunakan papan gipsum Soundstop yang mampu mengeblok suara dari satu ruangan ke ruangan lain," ujarnya.

Saat ini, karena kemampuannya menahan bising dari luar ruangan, hampir lengkap koleksi produk gipsum Boral Indonesia. Sebelum ini, Boral juga sudah mengenalkan papan gipsum tahan api, papan gipsum khusus wet area, serta papan gipsum yang mampu meminimalkan gema di dalam ruangan dengan nama Jayabell. Sementara produk terbaru ini pun, lanjut Donny, sudah digunakan untuk hotel-hotel berbintang di Jakarta.

"Saat ini sudah sampai tahap finishing," katanya.

Lantas, apa bedanya papan gipsum ini dengan papan gipsum standar? Donny menuturkan, papan gipsum standar atau papan gipsum yang tidak memiliki fitur tambahan memiliki beberapa pilihan ukuran ketebalan. Papan gipsum tersebut biasanya tersedia dalam ukuran 9 mm dan 12 mm. Sementara papan Soundstop memiliki ketebalan 12 mm dengan densitas lebih tinggi dari papan gipsum standar.

"Dengan fitur ini, kemampuan papan gipsum tersebut mengeblok suara jadi lebih baik. Papan gipsum standar setebal 12 mm biasanya mampu menahan 45 STC, sementara Soundstop bisa mencapai 50 STC," ujar Donny.

STC stop Sound Transmission Class merupakan nilai tunggal indikasi satuan suara yang dapat ditahan atau dikurangi oleh perantara, dalam hal ini papan gipsum, dari sumber suara di satu ruang sampai diterima di ruang sebelahnya. Sebagai perbandingan, dengan kekuatan mencapai 42 STC saja, percakapan di luar ruangan tidak lagi dapat dimengerti. Sementara Soundstop mampu mencapai 50 STC.

Ketebalan dan tingginya densitas papan gipsum ini memberikan kelebihan lain. Menurut Donny, kekuatannya untuk menahan paku pun lebih kuat. Bahkan, sangat kuat menahan benturan dengan lebih baik.

Ketebalan

Technical Manager PT Petrojaya Boral Plasterboard Indra Budi Wibowo mengatakan, sistem partisi Boral untuk Soundstop terdiri dari dua sistem. Sistem pertama memiliki dua lapis Soundstop 12 mm, single stud, dengan insulasi. Tebal partisi ini mencapai 148 mm dan nilai STC-nya mencapai 50. Sementara sistem kedua memiliki ketebalan papan gipsum dan partisi yang sama, tetapi menggunakan insulasi dan nilai STC-nya mencapai 56.

Kedua sistem ini tergolong mampu menahan benturan dengan sangat baik. Berdasarkan British Standar, keduanya termasuk heavy duty, bahkan saver.

Selain itu, lanjut Indra, ada satu fakta lain yang menarik mengenai penggunaan papan gipsum, khususnya untuk menangkal bising. Menurutnya, dibandingkan dengan bata ringan yang ketebalannya rata-rata mencapai 150 mm, performa Soundstop justru lebih baik.

"Ternyata, bata yang lebih tebal tidak berarti lebih mampu menangkal suara bising. Padahal, papan gipsum lebih aman, lebih ringan, lebih ringkas, bahkan mampu menekan jumlah biaya konstruksi keseluruhan," ujarnya.

Menurut Indra, penggunaan papan gipsum ini cocok untuk daerah wisata. Di tengah malam, tamu hotel tidak perlu khawatir adanya bunyi-bunyian dari kamar di sebelahnya, misalnya bunyi air kamar mandi, flushing, dan suara televisi. Maka, jika diaplikasikan di rumah, kini Anda sendiri pun sudah bisa mengucapkan selamat tinggal pada suara bising dari luar ruangan!


09.37 | 0 komentar | Read More

Indonesia Harus Belajar dari Kegagalan Jepang Bangun Hunian Mikro

KOMPAS.com - Hunian mikro kini mulai dilirik kota-kota metropolitan seluruh dunia. Keterbatasan tanah dan padatnya penduduk membuat pengembang mulai memperkecil unit-unit hunian. Konsumen pun harus beradaptasi dan rela tinggal di dalamnya.

Namun, bagi orang Jepang, hal ini sudah terjadi puluhan tahun lalu. Seperti dikutip dalam Fastcoexist.com, mereka sudah mulai tinggal apartemen mikro seluas 9,2 meter persegi dalam Menara Nakagin Capsule sejak tahun 1972. Sayangnya, kini menjadi contoh kegagalan hunian mikro.

Kisho Kurokawa merancang Menara Nakagin Capsule di area Ginza, Tokyo, Jepang. Sebanyak 140 kapsul ditumpuk dan ditata melingkar hingga membentuk satu gedung setinggi 14 lantai. Setiap unit kapsul hanya berukuran 4 m x 2,5 m. Bentuk kapsul-kapsul ini pun bisa diubah dengan cara menghubungkan beberapa kapsul menjadi satu.

"Hal tersebut merupakan arsitektur tipe baru yang mencoba menyelesaikan masalah tata kota tradisional," ujar fotografer Noritaka Minami. Minami telah mempelajari dan mendokumentasikan Menara Nakagin Capsule tersebut sejak awal pembangunannya.

"(Menara) ini memiliki tujuan spesifik, dia akan melayani pelanggan tertentu, yaitu pebisnis yang membutuhkan hunian di tengah kota selama hari kerja. Hunian tersebut tidak perlu mengikuti fungsi rumah aslinya," imbuhnya.

Saat ini setengah dari jumlah kapsul yang ditempati, digunakan sebagai kantor. Sebagian lainnya digunakan sebagai hunian murah oleh orang tua maupun anak muda. Ironisnya, gedung yang pada awal pembangunannya diharapkan menjadi model konstruksi hunian di masa depan, kini tidak diperbanyak.

Keputusan untuk tidak memperbanyak hunian semacam ini tampaknya merupakan keputusan yang tepat. Pasalnya, masing-masing kapsul ini tidak hanya memiliki ukuran kecil, namun interiornya juga tidak efisien. Kapsul tersebut tidak mampu memaksimalkan penggunaan ruang. Selain itu, proses konstruksinya juga menggunakan teknik eksperimental. Hal ini membuat perawatannya semakin sulit. 

"Sangat sulit memperbaiki sistem ledeng dan perawatan, karena desainnya. Tidak ada yang seperti itu," ujar Minami. Selain itu, ketika Minami mengunjunginya pada Agustus 2010, dia juga menemukan bahwa jendela berbentuk melingkar yang ada pada masing-masing kapsul tidak dapat dibuka. Di dalam terasa seperti sauna karena pendingin udara pun tidak bekerja.


09.37 | 0 komentar | Read More

Ide Simpel Mengisi Sudut Lorong yang Kosong

Written By Unknown on Selasa, 29 Oktober 2013 | 09.37

www.houzz.com

Cara paling sederhana adalah menempatkan kursi di depan pintu salah satu ruangan di lorong tersebut. Jika Anda merasa kursi tersebut tampak janggal, Anda bisa "menemaninya" dengan meja mungil.

www.houzz.com

Anda harus memastikan bahwa Anda memilih skema warna yang tepat untuk menghias lorong Anda. Pilihlah warna-warna terang untuk memberikan kesan muda dan dinamis

www.houzz.com

Namun, jika lorong Anda cukup luas dan jarang antara satu pintu ruangan ke pintu lainnya cukup jauh, Anda bisa mempercantik lorong itu dengan menempatkan lemari kredensa, dua kursi di kanan dan kiri lemari tersebut, lampu meja di atas lemari kredensa, serta lukisan dengan ukuran lebar setidaknya sama dengan kredensa tersebut.
KOMPAS.com - Coba perhatikan pembagian ruang di rumah Anda. Apakah Anda memiliki lorong-lorong yang kini tampak kosong begitu saja? Kalau benar demikian, mungkin ini saatnya untuk mengisi lorong-lorong tersebut. Anda hanya perlu kursi, meja mungil, buku, dan foto atau lukisan-lukisan kecil.

Cara paling sederhana adalah menempatkan kursi di depan pintu salah satu ruangan di lorong tersebut. Jika Anda merasa kursi tersebut tampak janggal, Anda bisa "menemaninya" dengan meja mungil. Isi meja tersebut dengan buku, majalah, dan vas bunga. "Paket" berisi kursi, meja, dan buku ini akan cocok ditempatkan di depan kamar mandi. Sesekali, Anda bisa menikmati mandi air hangat di bath tub sambil membaca buku tanpa perlu sulit mencari buku tersebut sebelumnya.

Namun, jika lorong Anda cukup luas dan jarang antara satu pintu ruangan ke pintu lainnya cukup jauh, Anda bisa mempercantik lorong itu dengan menempatkan lemari kredensa, dua kursi di kanan dan kiri lemari tersebut, lampu meja di atas lemari kredensa, serta lukisan dengan ukuran lebar setidaknya sama dengan kredensa tersebut. Anda bisa mengganti lukisan dengan kaca untuk memberikan kesan lebih luas.

Sementara itu, Anda harus memastikan bahwa Anda memilih skema warna yang tepat untuk menghias lorong Anda. Pilihlah warna-warna terang untuk memberikan kesan muda dan dinamis. Sementara itu, pilihlah warna-warna gelap dan sedikit sentuhan emas atau perak untuk memberikan kesan elegan.

Bagaimana, mudah bukan?


09.37 | 0 komentar | Read More

Tua dan Terlupakan, Bisa Lebih Berguna...

KOMPAS.com - Ladder atau tangga kayu ramping yang biasanya disenderkan di dinding dan terlupakan memang sebaiknya tidak lagi digunakan jika sudah mulai usang atau lapuk. Jika Anda merasa ingin memanfaatkannya kembali, lebih baik segera mengalihfungsikan tangga tersebut.

Berikut ini beberapa kegunaan lain tangga yang sudah tidak terpakai:

Pertama, Anda bisa menggunakannya untuk menyimpan sepatu. Terutama, jika Anda senang mengoleksi sepatu berhak tinggi. Letakkan tangga tua di dinding dan gantungkan sepasang sepatu di setiap pijakan tangga. Cara ini tidak hanya efektif untuk menyimpan sepatu, namun   juga bisa memajang koleksi Anda tersebut.

Kedua, Anda bisa menggunakannya untuk menaruh syal, perhiasan, bahkan kacamata hitam. Untuk pria, bisa menggunakannya untuk menyimpan dasi-dasi Anda.

Ketiga, Anda bisa memanfaatkan tangga tua sebagai tempat menaruh majalah. Letakkan tangga tersebut di ruang tamu atau ruang kerja. Dengan cara ini, Anda dapat dengan mudah mengambil dan membaca majalah tanpa perlu membuat tumpukan majalah.

Keempat, jadikan tangga sebagai gantungan baju bayi. Anda juga bisa memanfaatkannya untuk menjadi gantungan baju boneka di kamar anak Anda.

Untuk tangga yang membentuk huruf A, tentu Anda tidak perlu menyandarkannya ke dinding untuk membuatnya berdiri. Karena itu, Anda bisa menjadikannya rak dan menempatkannya di pojok ruangan. Berikan cat untuk membuat rak tersebut tampak menarik. Setelah itu, letakkan tanaman-tanaman dalam pot di setiap pijakannya.


09.37 | 0 komentar | Read More

Pengembang "Town House" Incar Potensi Sawangan

DEPOK, KOMPAS.com - Pengembang properti masih menjadikan kawasan Sawangan, Depok, sebagai lokasi pengembangan bisnisnya. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perumahan yang kini sedang atau akan dikembangkan di Sawangan. Bahkan, sejumlah pengembang besar pun tak ragu membesut proyek di kawasan ini.

Infrastruktur jalan di Sawangan saat ini memang terus meningkat. Kelak, dua ruas jalan tol melintas di Sawangan. Itu adalah Jalan Tol Cinere-Jagorawi, dan Jalan Tol Antasari-Depok.

"Sudah tentu, dua jalan tol itu bakal semakin memudahkan akses penghuni perumahan ke banyak tempat, termasuk ke Jakarta dan kawasan sekitarnya. Jelas sekali bahwa dua jalan tol ini berpotensi mengangkat tajam nilai properti di Sawangan," Agung Tri Abudardiri, Direktur Utama PT Dardiri Indonesia, pengembang town house Taman Zaitun Residence di Sawangan, Minggu (27/10/2013).

Saat ini, area komersial ataupun fasilitas umum telah banyak hadir di Sawangan. Untuk pelayanan kesehatan, misalnya, RSUD Depok telah lama hadir. Tidak lama lagi, RS Permata Depok juga berdiri di kawasan tersebut.

Adapun area komersial berupa kompleks ruko (rumah toko) ataupun pasar modern kini juga semaiin mudah ditemui di Sawangan, antara lain di Jalan Raya Parung ataupun Jalan Raya Muchtar.

Agung mengatakan, ada rencana bahwa Jalan Raya Parung akan dikembangkan menjadi pusat area bisnis di Depok. Hal ini tak ubahnya dengan kawasan Margonda. 

"Karena itulah kami menjadikan kawasan ini sebagai salah satu lokasi investasi properti menarik bagi konsumen," ujarnya.

Saat ini, lanjut Agung, pihaknya tengah membangun 25 unit town house Taman Zaitun. Properti tersebut menempati lahan seluas 4.800 m2 persis di tepi Jalan Abdul Wahab atau sekitar 500 meter dari RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Depok. Dengan harga jual di kisaran Rp 800 juta sampai Rp1 miliar per unit, ia membidik segmen menengah ke atas sebagai target pasar.

"Sasarannya tentu pekerja profesional yang berkantor di Jakarta, seperti di kawasan perkantoran T.B. Simatupang," katanya. 

Sebelumnya, pengembang lain yang juga menyatakan akan membangun perumahan mewah di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat, adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA). CTRA mematok harga per rumah di kawasan ini sekitar Rp 1 miliar.

Direktur CTRA Tulus Santoso kepada Kompas.com mengatakan, CTRA telah merogoh kocek sebesar Rp 50 miliar dalam pembangunan tahap awal perumahan tersebut. Perumahan itu dibangun di lahan seluas 12 hektare. Untuk tahap awal, CTRA baru akan menyediakan 50 unit rumah. Namun, jumlah ini bisa terus bertambah seiring permintaan pasar.

Tulus menguraikan, saat ini perumahan tersebut masih dalam tahap pembenahan infrastruktur. Sedangkan untuk pembangunan perumahannya sendiri, CTRA menargetkan akan selesai dalam tiga tahun.

Tak heran, seperti pernah diberitakan di Kompas.com, Staf Pengajar Tata Ruang Departemen Geografi, F-MIPA, Universitas Indonesia, Tarsoen Wiryono, mengatakan bahwa kawasan perkembangan baru Kota Depok saat ini berorientasi ke arah Selatan, terutama Sawangan. Kawasan ini terkoneksi dengan Parung dan Leuwiliang (Bogor) serta Serpong (Tangerang Selatan) dengan keunggulan masing-masing yang bisa dijalin secara sinergis. Aksesibilitasnya pun mudah dan memadai. Ketiganya terkoneksi dengan jalan utama dan lingkungan dengan kualitas baik.

"Sawangan berpotensi menjadi kawasan terbuka, yang menghubungkan Depok kota dengan ketiga kawasan tersebut. Betapa prospek ke depannya akan sangat cerah sekaligus dapat mengurangi beban kota yang terpusat di Jalan Raya Margonda. Lahan kosong nonproduktif masih tersedia luas dan bisa dimanfaatkan sebagai permukiman sekaligus komersial," tandasnya.


09.37 | 0 komentar | Read More

Tren Sengketa Tata Ruang Bakal Meningkat!

Written By Unknown on Senin, 28 Oktober 2013 | 09.37

JAKARTA, KOMPAS.com - Sengketa tata ruang yang terjadi di wilayah hukum provinsi DKI Jakarta per September 2013 tak sampai 10 kasus. Pelaporan kasus sengketa ini terjadi sekitar Agustus-September. Trennya akan terus meningkat seiring dengan banyaknya laporan yang masuk ke meja Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta.

Ketua Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta, Yulianto Widirahardjo, mengungkapkan hal tersebut dalam seminar bertajuk Hak Indormasi Publik Dalam Perencanaan Kebijakan Pembenahan Lingkungan Permukiman, Jumat (25/10/2013), di Program Pascasarjana Fakultas Tekni UI, Salemba, Jakarta Pusat.

Menurut Yulianto, sepuluh kasus tersebut sebagian besar terkait dengan bangunan, di mana bangunan rumah atau gedung milik warga terkena penertiban atau dibongkar yang dilakukan oleh Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) karena menyalahi peraturan dan atau terkena pembangunan fasilitas publik. Yang terakhir kerap terjadi seiring getolnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah fasilitas publik berupa ruang terbuka hijau (RTH).

"Kasus sengketa tata ruang ini menunjukkan tren meningkat dalam beberapa bulan ke depan. terutama jenis kasus pertanahan akibat konversi tata ruang. Saat ini laporan masyarakat yang masuk ke KI sangat gencar. Kasus terbesar datang dari Jakarta Barat. Kami masih memroses kelengkapannya dan memverifikasi akurasi datanya sehingga menjadi laporan yang utuh," ungkap Yulianto.

Sejak lembaga Komisi Informasi ini berdiri pada 2012, mereka telah menerima 20 kasus sengketa tata ruang pada tahun yang sama. Jenisnya adalah pembongkaran bangunan, konversi tata ruang dan lain sebagainya. Dari sejumlah kasus tersebut, terbesar adalah "Kasus Paseban" di Senen, Jakarta Pusat. Kasus ini sampai masuk dalam tahap yudikasi dengan hasil akhir pihak Kelurahan Paseban harus melakukan mutasi nama yang tertera dalam akta tanah maupun Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) warga yang terlibat kasus.

"Sisa kasus lainnya hanya sampai mediasi. Nah, dengan kecenderungan peningkatan kasus tata ruang, harus ada satu solusi yang bijak. Penanganannya harus adil dan tuntas," ujarnya.

Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Sarwo Handayani, menanggapi kasus sengketa tata ruang ini sebagai dinamika dan konsekuensi dari pembangunan kota.

"Jakarta magnet bagi penduduk Indonesia. Perubahan dan pembangunannya belum selesai dan akan terus berlanjut. Separuh ruangnya diisi permukiman. Dengan lahan terbatas, pertumbuhan kawasan menjadi tidak teratur. Di beberapa tempat terbangun dengan kualitas baik, namun di beberapa tempat lainnya terjadi penurunan kualitas lingkungan. Dengan begitu, sengketa mungkin terjadi dan tidak terelakkan. Namun, kami selalu transparan dalam memberikan informasi kepada publik terkait kebijakan tata ruang," ujar Sarwo.

Pemprov DKI Jakarta, lanjut Sarwo, tengah bekerja melaksanakan amanat UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Mengacu pada undang-undang itu, DKI Jakarta harus memiliki RTH sebesar 30 persen dari luas wilayahnya. Oleh karena itu, sengketa tata ruang akan selalu muncul karena akibat dari implementasi kebijakan ini.

"Kami mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun guna memroduksi lebih banyak lagi RTH di ibukota ini. Yang ada sekarang masih sekitar 14 persen. Bisa jadi, jika peruntukan wilaya A, misalnya merupakan zona kuning (perumaha), diubah menjadi zona hijau, karena penurunan kualitas lingkungan. Sebaliknya, zona kuning bisa berubah menjadi merah. Semua kebijakan terkait tata ruang ini sudah kami informasikan kepada publik melalui situs resmi kami," jelas Sarwo.


09.37 | 0 komentar | Read More

Jangan Kaku, Pilar Bisa Dibuat Lebih Fungsional

KOMPAS.com — Tidak semua pemilik rumah sependapat mengenai pilar. Ada yang segera mengasosiasikan pilar dengan kuil-kuil Romawi hingga menganggapnya sebagai fitur arsitektur yang elegan dan glamor. Ada pula yang menganggap sebagai kebutuhan konstruksi semata.

Bahkan, ada yang berpendapat bahwa pilar mengganggu tampilan interior. Apa pun yang kini Anda pikirkan mengenai pilar, sebenarnya fitur tersebut dapat memperindah tampilan interior rumah jika dimanfaatkan dengan baik.

Sejak dalam proses perancangan rumah, konsultasikanlah pada arsitek mengenai kesukaan atau ketidaksukaan Anda dengan adanya pilar di dalam dan di luar rumah. Jika tidak suka, tetapi rumah Anda membutuhkan pilar, cobalah meminta sang desainer untuk memilihkan material yang tampak netral. Anda tentu bisa menambahkan pilar-pilar yang bersifat dekoratif jika memang menyukai pilar di dalam rumah.

Jika Anda menyukai pilar, lakukan penelitian kecil-kecilan mengenai gaya ornamen pilar sepanjang masa. Anda mungkin akan terjebak melakukan kitsch dengan mereproduksi pilar-pilar Romawi ke dalam rumah. Tetapi, jika menyukainya, mengapa tidak?

Pilar yang ada di teras atau di taman, Anda bisa menutupnya dengan tumbuhan dan menjadikannya taman vertikal. Kali ini, Anda juga sebaiknya berkonsultasi pada desainer lanskap. Anda harus menanyakan jenis tanaman seperti apa yang tepat dan bagaimana cara merawatnya. Pilar yang ada di teras bisa dmanfaatkan juga untuk "memecah" tampilan agar orang dari luar tidak dapat secara langsung melihat interior rumah. Coba gunakan material yang sama dengan eksterior untuk mendapatkan tampilan konsisten.

Ingatlah bahwa Anda tidak bisa berasumsi bahwa pilar, terutama yang berperan menopang rumah dan bukan sekadar hiasan, dapat dengan mudah dihilangkan begitu saja. Tanyakan kepada ahli konstruksi atau insinyur yang Anda percaya sebelum memutuskan untuk merobohkannya. Jika tidak hati-hati, bisa mencelakakan diri Anda dan keluarga.

Setelah selesai dengan tampilan pilar, tiba waktunya untuk mengatur furnitur di sekitar pilar. Jangan takut untuk mencoba berbagai pengaturan furnitur hingga terasa nyaman bagi Anda, keluarga, dan tamu yang singgah ke rumah.


09.37 | 0 komentar | Read More

"Rendering", Seni Rekayasa Menipu Mata

KOMPAS.com - Teknologi bisa membantu sekaligus juga "menipu" mata Anda. Seniman muda asal Serbia, Milan Stevanovi? membuat "rendering" yang tampak seperti sebuah foto. Dalam karyanya tersebut, Stevanovi? menyertakan beberapa furnitur Skandinavia modern yang tampak minimalis.

Stevanovi? menggunakan 3DS Max untuk membuat model furnitur dan membuat simulasi bahan-bahan yang dia buat di Marvelous Designer. Terlepas dari kenyataan bahwa Stevanovic hanya menggunakan furnitur untuk membuat sebuah gambar digital yang menyerupai foto, dia telah berhasil membuat tampilan sebuah ruangan yang tampak segar dan indah.

Tampilannya dipenuhi warna putih yang cerah, kayu-kayu berwarna muda, hijau, dan hitam. Stevanovi? juga menyertakan cahaya agar membuat tampilan ruangan tersebut lebih tampak nyata. Beberapa waktu yang lalu, Peter Guthrie, seniman pembuat visualisasi arsitektural juga angkat bicara soal seni rekayasa ini.

"Kebanyakan furnitur (yang digunakan dalam gambar) menarik perhatian saya ketika menjelajahi situs desain berbeda-beda. Menurut saya, furnitur tersebut merupakan contoh luar biasa dari desain furnitur modern yang segar. Tujuan saya adalah untuk menciptakan desain interior yang bersih dan segar, serta mengelompokkan semua furnitur tersebut bersama," ujar Stevanovi?.

Karya-karya Stevanovi? berupa kursi goyang karya desainer asal Ceko, Tomáš Vacek dan lemari bernama Slap buatan studio asal Italia Whatwelike To Design. Stevanovi? sudah mengubah sedikit desain Slap untuk memenuhi "kebutuhannya" dalam gambar tersebut. Ia juga menggunakan tiga meja kopi, yaitu Eames Occasional Table LTR dari Vitra di dekat kursi goyang, Rolf Benz 840 di dekat sofa, dan Normann Copenhagen Tablo. Selain menggunakan furnitur karya orang lain, Stevanovi? juga menggunakan sofa hasil desainnya.

Furnitur-furnitur yang ditemukannya di internet dibuat modelnya dengan teknik poly-modelling sederhana. Dia menggunakan penggubah-suai Cloth untuk soda dan penggubah-suai MassFX untuk kursi goyang Haluz.

"Ini adalah sebuah fantasi. Kebanyakan barang-barang saya buat dari nol. Lainnya, seperti buku, tulip, dan berbagai benda lain saya temukan di internet. Beberapa gratis, dan sisanya bisa dibeli," ujar Stevanovi? mengenai proyeknya.


09.37 | 0 komentar | Read More

Jangan Kaku, Pilar Bisa Dibuat Lebih Fungsional

Written By Unknown on Minggu, 27 Oktober 2013 | 09.37

KOMPAS.com — Tidak semua pemilik rumah sependapat mengenai pilar. Ada yang segera mengasosiasikan pilar dengan kuil-kuil Romawi hingga menganggapnya sebagai fitur arsitektur yang elegan dan glamor. Ada pula yang menganggap sebagai kebutuhan konstruksi semata.

Bahkan, ada yang berpendapat bahwa pilar mengganggu tampilan interior. Apa pun yang kini Anda pikirkan mengenai pilar, sebenarnya fitur tersebut dapat memperindah tampilan interior rumah jika dimanfaatkan dengan baik.

Sejak dalam proses perancangan rumah, konsultasikanlah pada arsitek mengenai kesukaan atau ketidaksukaan Anda dengan adanya pilar di dalam dan di luar rumah. Jika tidak suka, tetapi rumah Anda membutuhkan pilar, cobalah meminta sang desainer untuk memilihkan material yang tampak netral. Anda tentu bisa menambahkan pilar-pilar yang bersifat dekoratif jika memang menyukai pilar di dalam rumah.

Jika Anda menyukai pilar, lakukan penelitian kecil-kecilan mengenai gaya ornamen pilar sepanjang masa. Anda mungkin akan terjebak melakukan kitsch dengan mereproduksi pilar-pilar Romawi ke dalam rumah. Tetapi, jika menyukainya, mengapa tidak?

Pilar yang ada di teras atau di taman, Anda bisa menutupnya dengan tumbuhan dan menjadikannya taman vertikal. Kali ini, Anda juga sebaiknya berkonsultasi pada desainer lanskap. Anda harus menanyakan jenis tanaman seperti apa yang tepat dan bagaimana cara merawatnya. Pilar yang ada di teras bisa dmanfaatkan juga untuk "memecah" tampilan agar orang dari luar tidak dapat secara langsung melihat interior rumah. Coba gunakan material yang sama dengan eksterior untuk mendapatkan tampilan konsisten.

Ingatlah bahwa Anda tidak bisa berasumsi bahwa pilar, terutama yang berperan menopang rumah dan bukan sekadar hiasan, dapat dengan mudah dihilangkan begitu saja. Tanyakan kepada ahli konstruksi atau insinyur yang Anda percaya sebelum memutuskan untuk merobohkannya. Jika tidak hati-hati, bisa mencelakakan diri Anda dan keluarga.

Setelah selesai dengan tampilan pilar, tiba waktunya untuk mengatur furnitur di sekitar pilar. Jangan takut untuk mencoba berbagai pengaturan furnitur hingga terasa nyaman bagi Anda, keluarga, dan tamu yang singgah ke rumah.


09.37 | 0 komentar | Read More

Yuk, Intip Kediaman Bintang Oscar Jack Nicholson

huffingtonpost.com

Rumah Jack Nicholson, serba terbuka.

huffingtonpost.com

Nicholson tinggal di rumah barunya di Mulholland Drive, California, Amerika Serikat. Aktor yang (saat itu) berusia 32 tahun bisa memandangi Franklin Canyon dari rumahnya.

huffingtonpost.com

Rumah Nicholson penuh cahaya.

huffingtonpost.com

Nicholson memilih warna terang untuk dinding dan plafon.
KOMPAS.com - John Joseph Nicholson, lebih dikenal dengan nama Jack Nicholson, pada tahun 1960-an hanya seorang aktor dengan masa depan menjanjikan. Saat itu, Nicholson belum mengantongi sederet penghargaan.

Meski belum setenar saat ini, di akhir tahun 1960-an Nicholson sudah memiliki hunian yang menyenangkan, unik, dan penuh barang-barang istimewa. Tengoklah foto-foto yang baru saja dipublikasikan oleh LIFE berikut ini. Foto-foto diambil pada September 1969.

Pada saat itu, Nicholson tinggal di rumah barunya di Mulholland Drive, California, Amerika Serikat. Aktor yang (saat itu) berusia 32 tahun bisa memandangi Franklin Canyon dari rumahnya. Dalam foto-foto yang dibuat oleh Arthur Schatz, tampak bahwa rumah baru Nicholson tersebut penuh dengan cahaya matahari. Jendela-jendela besar, pintu kaca, serta balkon luas membuat Nicholson dan keluarganya bisa menikmati sinar matahari di siang hari. 

Caitlyn Becker dari HuffPost Live mengungkapkan bahwa Nicholson, yang menurutnya selalu tampak tua, memiliki rumah nyaman. Ia memiliki beberapa teknologi unik, seperti pemutar piringan hitam dengan headphone yang khas pada tahun tersebut. Menurut Becker, Nicholson juga tampak gemar menggabungkan beberapa gaya. Tampilan rata-rata rumah sang bintang sebenarnya sederhana, namun ada beberapa barang unik. Salah satu contohnya, Nicholson memiliki sebuah lampu antik berbentuk perempuan. Lampu tersebut khas di tahun 60-an.

"Rumah ini tampak kosong, tapi saya suka gaya 60-an di dalamnya," ujar Senior Editor Rumah dan Gaya HuffPost Brie Dyas dalam video yang sama.

Dari foto-foto tampak bahwa Nicholson memilih warna terang untuk dinding dan plafon. Dalam foto monokromatik sulit mengemukaan apakah Nicholson menggunakan warna putih, krem, atau kuning untuk dinding dan plafon. Yang jelas, dia memilih warna jauh lebih terang dari lantainya. Ubin, kayu, dan karpet menjadi pilihan Nicholson untuk menutupi lantai rumahnya. Sempurna untuk mendapatkan nuansa ruang yang sesuai dengan kebutuhannya. 


09.37 | 0 komentar | Read More

Tren Sengketa Tata Ruang Bakal Meningkat!

JAKARTA, KOMPAS.com - Sengketa tata ruang yang terjadi di wilayah hukum provinsi DKI Jakarta per September 2013 tak sampai 10 kasus. Pelaporan kasus sengketa ini terjadi sekitar Agustus-September. Trennya akan terus meningkat seiring dengan banyaknya laporan yang masuk ke meja Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta.

Ketua Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta, Yulianto Widirahardjo, mengungkapkan hal tersebut dalam seminar bertajuk Hak Indormasi Publik Dalam Perencanaan Kebijakan Pembenahan Lingkungan Permukiman, Jumat (25/10/2013), di Program Pascasarjana Fakultas Tekni UI, Salemba, Jakarta Pusat.

Menurut Yulianto, sepuluh kasus tersebut sebagian besar terkait dengan bangunan, di mana bangunan rumah atau gedung milik warga terkena penertiban atau dibongkar yang dilakukan oleh Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) karena menyalahi peraturan dan atau terkena pembangunan fasilitas publik. Yang terakhir kerap terjadi seiring getolnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah fasilitas publik berupa ruang terbuka hijau (RTH).

"Kasus sengketa tata ruang ini menunjukkan tren meningkat dalam beberapa bulan ke depan. terutama jenis kasus pertanahan akibat konversi tata ruang. Saat ini laporan masyarakat yang masuk ke KI sangat gencar. Kasus terbesar datang dari Jakarta Barat. Kami masih memroses kelengkapannya dan memverifikasi akurasi datanya sehingga menjadi laporan yang utuh," ungkap Yulianto.

Sejak lembaga Komisi Informasi ini berdiri pada 2012, mereka telah menerima 20 kasus sengketa tata ruang pada tahun yang sama. Jenisnya adalah pembongkaran bangunan, konversi tata ruang dan lain sebagainya. Dari sejumlah kasus tersebut, terbesar adalah "Kasus Paseban" di Senen, Jakarta Pusat. Kasus ini sampai masuk dalam tahap yudikasi dengan hasil akhir pihak Kelurahan Paseban harus melakukan mutasi nama yang tertera dalam akta tanah maupun Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) warga yang terlibat kasus.

"Sisa kasus lainnya hanya sampai mediasi. Nah, dengan kecenderungan peningkatan kasus tata ruang, harus ada satu solusi yang bijak. Penanganannya harus adil dan tuntas," ujarnya.

Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Sarwo Handayani, menanggapi kasus sengketa tata ruang ini sebagai dinamika dan konsekuensi dari pembangunan kota.

"Jakarta magnet bagi penduduk Indonesia. Perubahan dan pembangunannya belum selesai dan akan terus berlanjut. Separuh ruangnya diisi permukiman. Dengan lahan terbatas, pertumbuhan kawasan menjadi tidak teratur. Di beberapa tempat terbangun dengan kualitas baik, namun di beberapa tempat lainnya terjadi penurunan kualitas lingkungan. Dengan begitu, sengketa mungkin terjadi dan tidak terelakkan. Namun, kami selalu transparan dalam memberikan informasi kepada publik terkait kebijakan tata ruang," ujar Sarwo.

Pemprov DKI Jakarta, lanjut Sarwo, tengah bekerja melaksanakan amanat UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Mengacu pada undang-undang itu, DKI Jakarta harus memiliki RTH sebesar 30 persen dari luas wilayahnya. Oleh karena itu, sengketa tata ruang akan selalu muncul karena akibat dari implementasi kebijakan ini.

"Kami mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,3 triliun guna memroduksi lebih banyak lagi RTH di ibukota ini. Yang ada sekarang masih sekitar 14 persen. Bisa jadi, jika peruntukan wilaya A, misalnya merupakan zona kuning (perumaha), diubah menjadi zona hijau, karena penurunan kualitas lingkungan. Sebaliknya, zona kuning bisa berubah menjadi merah. Semua kebijakan terkait tata ruang ini sudah kami informasikan kepada publik melalui situs resmi kami," jelas Sarwo.


09.37 | 0 komentar | Read More

Simak, Cara Mudah, Murah dan Cepat Mendekorasi Rumah!

Written By Unknown on Sabtu, 26 Oktober 2013 | 09.37

KOMPAS.com - Bagi pemilik rumah baru, akhir pekan bisa menjadi kesempatan istimewa untuk mulai membenahi rumah. Sayangnya, beberapa proyek dekorasi bisa memakan waktu lebih lama dari dua hari. Artinya, Sabtu dan Minggu belum cukup untuk melakukan proyek dekorasi tersebut.

Oleh karena itu, pilihlah beberapa dekorasi yang tidak hanya ringkas dan cepat, namun juga murah dan tetap mampu tampil cantik. Berikut ini beberapa proyek sederhana yang bisa Anda lakukan.

Kontributor Houzz, Laura Gaskill menyarankan Anda untuk merangkai bunga. Anda bahkan tidak memerlukan vas jika belum memilikinya. Gunakan saja gelas kaca untuk merangkai bunga-bunga tersebut. Anda juga bisa menggunakan cangkir teh atau gelas anggur. Jangan lupa memotong tangkai bunga agar tetap segar. Gaskill juga menyarankan Anda untuk memajang rangkaian bunga dalam gelas-gelas secara berkelompok.

Kedua, buatlah sebuah pojok koleksi. Carilah barang-barang yang memiliki warna serupa, kemudian gabungkan dalam satu area. Gaskill memberikan ide yang patut Anda contoh. Manfaatkan sebuah kredensa dan pajang vas-vas berwarna putih di atasnya. Jika Anda tidak memiliki vas yang berwarna putih sempurna, Anda bisa mengecatnya terlebih dahulu.

Proyek ketiga  adalah menutup belakang lemari, terutama lemari terbuka dengan kertas kado. Hindari menggunakan wallpaper karena akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Lepaskan dahulu rak-rak di dalam lemari tersebut. Kemudian, tutup bagian belakangnya, baru pasang kembali rak-rak tersebut.

Proyek keempat, skema warna. Jangan salah, memilih skema warna pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, setidaknya dua hari penuh cukup untuk Anda manfaatkan. Bahkan, cobalah melakukannya hanya dalam waktu 15 menit. Dalam waktu tersebut, segera kombinasikan apa yang menurut Anda menarik mata.

Proyek kelima adalah mempercantik meja kopi dan tempat tidur. Anda tidak perlu melakukan banyak hal. Intinya, menempatkan barang-barang unik di atas meja kopi dan menempatkan aksen cantik (misalnya bantal) ke atas tempat tidur Anda. Anda bisa mempercantik meja kopi dengan menempatkan nampan dan mengisinya dengan satu karangan bunga dan setumpuk buku.

Proyek keenam adalah membuat sebuah dinding menjadi papan tulis. Anda bisa menggunakan cat khusus papan tulis untuk membuat dinding tersebut. Karena warna dinding tersebut akan gelap (hitam), maka Anda perlu memilih ruangan yang memiliki banyak sumber cahaya.

Proyek ketujuh jauh lebih sederhana, yaitu bersihkan daun-daun tanaman hias. Anda tidak perlu menggunakan larutan pembersih apapun. Cukup menggunakan lap dan air bersih untuk menghilangkan debu yang mungkin menempel di tanaman hias. Selamat berakhir pekan!


09.37 | 0 komentar | Read More

Saat Pasar tak Pasti, Hati-hati Investasi Properti!

JAKARTA, KOMPAS.com - Melemahnya pasar properti Indonesia saat ini yang diprediksi terus berlanjut hingga 2014 mendatang, meninggalkan beberapa hal yang harus diwaspadai. Calon pembeli, apalagi yang bermotif investasi harus lebih jeli dan cerdas sebelum memutuskan membeli properti.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, mengatakan, beberapa hal yang harus diwaspadai itu antara lain menghindari jebakan gimmick berupa garansi keuntungan sewa dengan angka tinggi lebih dari suku bunga deposito.

"Jebakan seperti ini akan kian menjamur, karena persaingan demikian ketat. Pasok banyak, permintaan dan keterisian juga menurun. Sehingga pengembang dengan segala cara melakukan trik-trik tertentu untuk memikat calon pembeli," jelas Ali kepada Kompas.com, di Jakarta, Jumat (25/10/2013).

Menurutnya, jebakan paling "membahayakan" ada di sektor kondotel. Jika dulu kondotel merupakan instrumen investasi yang menjanjikan dengan potensi keuntungan menggiurkan, kini, saat pasar melambat, harus dipertimbangkan ulang. Kendati dalam jangka panjang, kondotel tetap merupakan salah satu instrumen investasi pilihan, setelah rumah tapak.

"Pasar sudah terlalu sesak dipenuhi kondotel. Terlebih di Bali, sebagai "surga" kondotel. Kondisi aktual yang terjadi adalah kompetisi yang menjurus tidak sehat. Praktek perang tarif sudah mulai ditempuh, karena pasok berlebih. Pendek kata, pasar kondotel di Bali sudah berada pada titik jenuh," ungkap Ali.

Nah, lanjut Ali, untuk memikat calon pembeli, pengembang akan menetapkan rental guarantee setinggi mungkin sekitar 20 sampai 30 persen selama dua tahun pertama. Ini artinya dalam setahun, pembeli atau pemilik unit-unit kondotel akan mendapat garansi pendapatan sewa sekitar 10-15 persen.

"Bahkan, tak jarang, pengembang menaikkan harga jual kondotelnya di atas angka yang wajar. Saat ini Rp 25 juta-29 juta per meter persegi untuk kondotel kelas menengah adalah angka wajar yang bisa ditoleransi. Lebih dari itu, harus diwaspadai, karena lebih sebagai trik pengembang," imbuhnya.

Setelah masa garansi dua tahun berlalu, apa yang kemudian didapat konsumen? Tentu saja, kata Ali, semua kembali kepada mekanisme pasar. Bila jumlah tamu yang menginap di kondotel tersebut banyak atau mempengaruhi kinerja tingkat okupansi, maka keuntungan sewa yang akan didapat kemungkinan mendekati, sama atau bahkan melampaui rental guarantee saat dua tahun pertama beroperasi.

Sebaliknya, bila kinerja tingkat hunian melorot, maka pendapatan dan keuntungan sewa pun bisa dipastikan akan turun.

Agar calon pembeli tak terjerat pada investasi properti yang tidak mendatangkan keuntungan, sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut ini:

Pertama, perhatikan lokasi di mana kondotel tersebut berada. Bila sudah banyak proyek kondotel dibangun dan beroperasi, lebih baik pertimbangkan ulang. Pilihlah kondotel yang menawarkan keunikan dan segmen berbeda, abaikan kondotel yang menawarkan konsep homogen.

Kedua, perhatikan pengelola kondotel tersebut. Jaringan internasional memang dapat menarik minat tamu atau penyewa. Namun, tidak selalu dapat membukukan kinerja tingkat hunian maksimal. Lebih baik, pilih operator yang sudah terbukti kinerjanya, memiliki basis data tamu dan rekam jejak positif. Ketiga hal tersebut setidaknya akan memberikan potensi keuntungan pendapatan lebih tinggi.

Ketiga, jaminan sewa yang ditawarkan. Ali mengatakan konsumen harus kritis, jangan terlena dengan angka-angka rental guarantee fantastis karena angka-angka tersebut, sejatinya adalah biaya yang sudah dibayarkan konsumen saat meneken pembelian dengan harga jual tertentu.

"Secara umum, properti jenis apapun, merupakan instrumen investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang. Properti tidak sama dengan instrumen investasi lainnya seperti saham yang likuid dengan cepat. Oleh karena itu, konsumen harus memahami sifat-sifat investasi sektor properti," tandas Ali.


09.37 | 0 komentar | Read More

Agar Uang tak Raib, Pertimbangkan 5 Faktor Penting Ini!

KOMPAS.com - Lantai kayu memang efektif untuk membuat tampilan interior sebuah ruangan tampak lebih elegan. Di sisi lain, lantai kayu juga mampu membuat ruang terasa segar dan "muda" jika Anda memilih warna yang lebih terang. Harganya yang cenderung lebih mahal ketimbang pelapis lantai keramik, membuat lantai kayu menjadi investasi jangka panjang.

Akan tetapi, ternyata ada banyak hal yang harus Anda persiapkan sebelum memilih lantai kayu di rumah. Ada konsekuensi yang harus Anda hadapi jika menggunakan kayu sebagai pelapis lantai. Agar uang Anda tak mubazir, Kontributor Houzz Mitchell Parker memberikan beberapa pertanyaan yang sebaiknya Anda tanyakan kepada diri sendiri.

Pertama, di ruang manakah Anda ingin menempatkan lantai kayu tersebut? Pasalnya, menempatkan lantai kayu di lantai kedua akan sangat berbeda dengan menempatkan lantai kayu di lantai bawah tanah. Menurut pemilik Magnus Anderson hardwoon Bob Hagen, Anda tidak seharusnya menempatkan kayu padat di lantai bawah tanah, karena kelembaban yang naik ke atas permukaan akan menyebabkan masalah.

Kedua, pastikan bahan pembuat lapisan di bawah lantai kayu Anda. Biasanya ada tiga tipe lantai yang melapisi bagian bawah lantai kayu. Ketiganya adalah beton, tripleks, dan papan partikel. Menurut Manager Unique Wood Floor Andrew Zheng, jika Anda memiliki lantai bawah dari beton, batasi pada kayu enginereed. Jenis apa pun bisa Anda gunakan, asal sudah dibentuk khusus. Lantai beton ini bisa dilapisi kembali dengan tripleks dan insulasi. 

Lapisan yang umum di bawah lantai kayu adalah papan tripleks. Anda bisa memaku kayu solid di atas papa tripleks atau menggunakan kayu engineered. Selain papan tripleks, pilihan lain biasanya papan partikel. Material ini biasanya digunakan pada rumah-rumah berlantai karpet tahun 1970-an di Amerika Serikat. Papan partikel merupakan versi lebih murah dari papan tripleks. Untuk menggunakan lantai kayu keras, Anda perlu mengganti papan partikel dengan tripleks. 

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kebiasaan Anda di rumah? Pikirkan seberapa sering Anda merusak lantai karena menggeser furnitur, karena ujung sepatu berhak tinggi atau karena cakaran hewan peliharaan. Jika hampir tidak pernah berada di rumah, Anda bebas menggunakan jenis kayu apa pun. Namun, jika tergolong sering merusak permukaan lantai, Anda perlu menggunakan kayu yang lebih kuat. Kayu ek (oak) merah bisa menjadi pilihan, lantaran cukup kuat, namun harganya tidak terlalu mahal.

Pertanyaan dan pertimbangan selanjutnya adalah gaya dekorasi rumah Anda. Pertimbangkan bahan pembuat lemari, lis rumah, dan pintu agar tidak berbenturan antara corak satu dengan yang lain. Jangan lupa, pertimbangkan juga bagaimana Anda ingin melapisi lantai kayu. Pasalnya, lapisan akhir juga akan menentukan warna kayu tersebut.

Terakhir, tanyakan bagaimana Anda akan mengetes lantai tersebut. Jika memungkinkan, sebaiknya membeli sampel berukuran tidak terlalu besar untuk mengecek warna kayu tersebut dan mencocokkannya dengan interior rumah. Cara ini menghindarkan Anda dari kerugian besar jika terlanjur membeli banyak lantai kayu.


09.37 | 0 komentar | Read More

Surabaya Paling Siap Menjadi "Kota untuk Semua"!

Written By Unknown on Jumat, 25 Oktober 2013 | 09.37

JAKARTA, KOMPAS.com — Angan-angan memiliki kota di Indonesia yang ramah bagi penduduknya kini sudah selangkah lebih maju. Meski belum dipastikan pada tahun berapa kota-kota di Indonesia akan seperti Kota Wina di Austria, (Wina, Kota yang Ramah untuk Perempuan!) setidaknya visi tersebut sudah muncul ke permukaan.

Pasalnya, membuat kota-kota di Indonesia aman dan nyaman bagi penduduknya selaras dengan tema besar nasional untuk acara puncak Peringatan Hari Habitat Dunia. Acara yang diadakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum mulai hari ini (24/10/2013) hingga Minggu (27/10/2013) itu bertema "Kota untuk Semua".

Menurut pengamatan Direktur Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Amwazi Idrus, Kota Surabaya saat ini hampir mendekati definisi "kota untuk semua".

"Kota untuk semua itu pengertiannya adalah kota itu milik semua. Artinya, semua orang mempunyai hak dan mempunyai kewajiban yang sama," ujar Amwazi mengenai definisi dan maksud dari tema "Kota untuk Semua".

Amwazi mencontohkan, beberapa tolok ukur bahwa sebuah kota mampu menjamin terpenuhinya hak dan memastikan pemenuhan kewajiban warganya adalah kemudahan mobilitas karena sarana transportasi terjamin, baik pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor, dengan tetap berada di jalur yang sudah disediakan. Selain itu, tersedianya rumah terjangkau yang terintegrasi dengan sarana transportasi tersebut juga perlu.

Sayangnya, menurut Amwazi, belum ada satu pun kota di Indonesia yang sudah sempurna memenuhi kriteria "kota untuk semua".

"Tidak ada kota di Indonesia yang sudah (memenuhi kriteria). Tapi, ada yang bagus, seperti Surabaya. Dia kan sudah menyiapkan jalur pedestrian. Artinya, kita bisa berjalan dengan aman. Hak saya sebagai pejalan kaki dihormati. Jadi, kota untuk semua, difabel, perempuan, orang miskin, semua punya hak yang sama untuk dilayani di tempat itu," ujar Amwazi.

"Pengamatan saya, yang terbaik di Indonesia itu Surabaya," tambahnya.

Menurut pantauan KOMPAS.com di Surabaya akhir April tahun ini, Surabaya memang menyediakan trotoar berukuran besar. Selain itu, Kota Pahlawan ini pun menyediakan jembatan-jembatan penyeberangan berkamera pengawas (CCTV) yang membuat pejalan kaki tidak hanya nyaman, tetapi juga merasa aman.


09.37 | 0 komentar | Read More

Bagaimana Pemakaian AC yang Ideal?

KOMPAS.com - Penggunaan AC akan memberikan kenyamanan lebih bagi penghuni, terutama di wilayah Indonesia yang beriklim tropis. Hawa sejuk yang dihasilkan dapat meredam teriknya panas matahari di luar ruang, juga memberi kenyamanan yang lebih saat tidur di malam hari.

Dalam penggunaan AC, tentu ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kenyamanan terus bisa didapatkan. Misalnya mengatur temperatur pada suhu ideal sekitar 23-24 C.

Pada tingkat temperatur ini, hawa yang dihasilkan tidak terlalu dingin, sehingga dapat memberikan kondisi dingin "normal" bagi orang yang ada di ruang tersebut. Pengaturan pada kisaran suhu ini juga akan menghemat daya listrik rumah.

Di samping itu, perhatikan pula peletakannya pada ruang. Meskipun pada akhirnya hawa dingin merata ke seluruh ruangan, jangan meletakan AC sejajar dengan badan, khususnya jika diletakkan di kamar tidur.

Kondisi di mana hembusan AC secara frontal ke badan akan membuat badan pegal-pegal, rematik, dan sakit saat bangun. Jika memang peletakan AC mengharuskan sejajar dengan badan, pastikan AC Anda memiliki ternologi swing blade, yaitu teknologi yang membuat hembusan udara yang keluar dari badan AC dipantulkan ke atas terlebih dahulu, baru kemudian udara disebarkan ke seluruh ruangan.

Jadi, walau posisi AC sejajar badan, tidak akan menjadi masalah, karena hembusannya tidak langsung mengenai badan. (IRFAN HIDAYAT)


09.37 | 0 komentar | Read More

Melucuti Gereja Tua, Menyulap Jadi Kantor Cantik

www.designboom.com

Untuk mengembalikan keindahan bangunan ini, BBVH melucuti kembali interior bangunan itu dan benar-benar mendefinisikan ulang desainnya. Caranya, mereka memasukkan tangga besar ke dalam ruang ganda yang tinggi.

www.designboom.com

Tangga baja yang besar tersebut dibungkus dengan cat kayu putih. Kehadirannya menjadi akses langsung ke balkon atas, sementara bekas tempat paduan suara di balik ruang pertemuan menawarkan bentuk amfiteater yang cantik.

www.designboom.com

Untuk mengembalikan keindahan bangunan ini, BBVH melucuti kembali interior bangunan itu dan benar-benar mendefinisikan ulang desainnya. Caranya, mereka memasukkan tangga besar ke dalam ruang ganda yang tinggi.

www.designboom.com

Upaya BBVH tersebut behasil menciptakan suasana informal yang difasilitasi interaksi spontan, karena menciptakan lingkungan yang nyaman dan efisien energi untuk para staf. Apalagi, setelah para arsitek itu mengubah dinding yang terisolasi dengan pemakaian jendela double-glazed.
KOMPAS.com - Firma arsitektur BBVH asal Belanda mengubah sebuah gereja dari abad-ke 19 menjadi kantor yang cantik milik perusahaan desain web Acato. Terletak di Kota Scheveningen, Belanda, pihak Acato memutuskan ingin sesuatu yang lebih sentral dan cantik dari tampilan kantornya.

Untuk mencapai tujuan itu, BBVH bekerja sama dengan Acato sebagai klien mereka untuk memperbaiki struktur luar bangunan yang tampak sudah bobrok dan tidak lagi memenuhi salah satu standar kenyamanan, keamanan, dan konsep bangunan berkelanjutan.

Selama masa pakainya, gereja ini tunduk pada beberapa perubahan desain yang mengakibatkan koridor di dalamnya tampak berantakan. Untuk mengembalikan keindahan bangunan ini, BBVH melucuti kembali interior bangunan itu dan benar-benar mendefinisikan ulang desainnya. Caranya, mereka memasukkan tangga besar ke dalam ruang ganda yang tinggi.

Hal ini tersebut otomatis memungkinkan volume ruangan dibagi menjadi tiga unit yang unik. Aula gereja tua itu berubah menjadi kantor Acato, sementara tiga lantai di depannya menjadi dua apartemen yang terpisah.

Tangga baja yang besar tersebut dibungkus dengan cat kayu putih. Kehadirannya menjadi akses langsung ke balkon atas, sementara bekas tempat paduan suara di balik ruang pertemuan menawarkan bentuk amfiteater yang cantik.

Upaya BBVH tersebut behasil menciptakan suasana informal yang difasilitasi interaksi spontan, karena menciptakan lingkungan yang nyaman dan efisien energi untuk para staf. Apalagi, setelah para arsitek itu mengubah dinding yang terisolasi dengan pemakaian jendela double-glazed. Sementara lantai di bawahnya dipenuhi dengan lapisan kerang laut setebal 30 cm untuk menahan kelembaban.


09.37 | 0 komentar | Read More

Trik Alami Mengusir "Makhluk Pengganggu" di Rumah

Written By Unknown on Rabu, 23 Oktober 2013 | 09.37

www.shutterstock.com

Kayu manis ternyata bisa digunakan untuk mengusir semut. Taburkan parutan kayu manis di lokasi-lokasi yang Anda curigai sebagai lokasi masuknya semut.

www.shutterstock.com

Mentimun mampu mengusir gegat (Lepisma saccharina), serangga kecil tanpa sayap yang biasanya berukuran kurang dari satu inci. Serangga ini senang memakan berbagai makanan manis, termasuk sereal.

www.houzz.com

Selain segar untuk menjadi bahan campuran pencuci mulut Anda, daun mint juga mampu mengusir tikus. Wangi daun mint tidak disukai tikus.

www.shutterstock.com

Bahan makanan lain yang tidak hanya lezat namun juga mampu membantu Anda adalah madu. Madu mampu membuat Anda "menarik" lalat buah.
KOMPAS.com — Munculnya serangga-serangga kecil di rumah bisa sangat mengganggu. Namun, mengusirnya dengan berbagai bahan kimia juga bisa membahayakan Anda dan keluarga. Kini, beralihlah pada bahan-bahan alami yang biasa digunakan di dapur Anda, seperti berikut ini!

Kayu manis

Bumbu dapur pertama yang bisa Anda manfaatkan adalah kayu manis. Kayu manis, atau sering juga dikenal dengan nama cinnamon, tidak hanya cocok Anda jadikan taburan roti atau kopi. Kayu manis ternyata bisa digunakan untuk mengusir semut. Taburkan parutan kayu manis di lokasi-lokasi yang Anda curigai sebagai lokasi masuknya semut.

Biasanya, semut masuk ke dalam rumah Anda di celah-celah yang ada pada jendela atau pintu. Jika Anda menaburkan bubuk kayu manis di tempat-tempat tersebut, maka semut akan menjauhinya.

Mint 

Bumbu dapur kedua adalah daun mint. Namun, daun mint tidak ditujukan untuk mengusir serangga. Selain segar untuk menjadi bahan campuran pencuci mulut Anda, daun mint juga mampu mengusir tikus.

Wangi daun mint tidak disukai tikus. Situs www.brightnest.com mencatat, penciuman tikus yang sensitif justru membuat mereka tidak tahan terhadap keharuman daun mint. Untuk itu, letakkan tanaman mint di dapur Anda, atau masukkan kapas yang sudah direndam dalam minyak peppermint ke dalam lemari. 

Mentimun

Ketiga, Anda bisa memasukkan mentimun dalam daftar bahan-bahan yang mampu membantu Anda "berperang" melawan hama di dalam rumah. Mentimun mampu mengusir gegat (Lepisma saccharina), serangga kecil tanpa sayap yang biasanya berukuran kurang dari satu inci. Serangga ini senang memakan berbagai makanan manis, termasuk sereal.

Untuk menggunakannya, potong-potong mentimun yang masih memiliki kulit dan letakkan dalam piring kecil. Kemudian, taruh piring tersebut di lantai, atau bagian lain di rumah tempat dinding bertemu dengan lantai.

Madu

Bahan makanan lain yang tidak hanya lezat tetapi juga mampu membantu Anda adalah madu. Madu mampu membuat Anda "menarik" lalat buah. Jebak lalat-lalat buah ini dengan mencampurkan madu bersama buah-buahan tua tanpa kulit atau anggur manis dalam mangkuk. Tutup mangkuk dengan pembungkus plastik. Buat lubang-lubang kecil, sangat kecil, untuk menjebak lalat buah. Mereka bisa masuk, tetapi tidak bisa keluar.

Selamat mencoba!

Sumber: www.brightnest.com


09.37 | 0 komentar | Read More

Bisnis Hotel di Kawasan Ini Bakal "Booming"

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis perhotelan erat kaitannya dengan jumlah kunjungan wisatawan dan juga aktivitas meeting, incentive, convention and exhibition (MICE). Jika kedua faktor tersebut mencatat penurunan kuantitas, maka sekaratlah bisnis sektor ini.

Namun, tampaknya, sektor perhotelan di Indonesia diyakini akan terus hidup bahkan tambah moncer. Terutama di kawasan-kawasan tertentu yang sedang tumbuh dan berkembang. Indikasinya jelas, jumlah kunjungan wisatawan asing terus menunjukkan tren peningkatan.

Menurut data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), secara kumulatif selama Januari-Agustus 2013, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 5,64 juta kunjungan yang berarti meningkat 8,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2012.

Kenaikan jumlah kunjungan turis asing ini terjadi di sebagian besar dari 19 pintu masuk utama dengan persentase kenaikan tertinggi tercatat di pintu masuk Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat sebesar 92,02 persen. Diikuti Bandara Internasional Adi Sucipto, Daerah Istimewa Yogyakarta, 47,16 persen dan Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat, sebanyak 29,13 persen.

Tak hanya secara kumulatif, lonjakan jumlah kunjungan juga terjadi dalam setiap periode. Pada Agustus 2013, wisman yang datang mencapai 771.000 orang, melesat 21,57 persen dibanding jumlah kunjungan pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan jumlah kunjungan wisman selama Agustus 2013 terjadi di hampir semua pintu masuk utama dengan persentase kenaikan tertinggi terjadi di Bandara Internasional Lombok sebesar 225,90 persen.

Kota lain yang mengalami akselerasi jumlah kunjungan wisman adalah Surabaya sebesar 13,27 persen, Makassar 27,74 persen, Bandung 15,66 persen, Denpasar (Bali) 9,97 persen dan Jakarta 10,19 persen.

Akan tetapi, di antara 19 pintu utama tersebut, jumlah kunjungan wisman ke Bali masih yang terbanyak. Pada Agustus 2013 mengalami kenaikan 21,69 persen dibanding tahun lalu, yaitu dari 254 ribu kunjungan menjadi 309,1 ribu kunjungan.

Menurut Senior Associate Director and Head of Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, Arief N Rahardjo, kota-kota yang mengalami lonjakan kunjungan dapat dipastikan memiliki prospek bisnis cerah untuk perhotelan.

"Mereka yang berkunjung baik business traveler maupun sekadar berlibur, tentu saja membutuhkan fasilitas akomodasi yang memadai. Oleh karena itu, bisnis perhotelan di kawasan dengan jumlah kunjungan terbanyak sangat prospektif," ujar Arief.

Ada dua tipe kawasan, lanjut Arief, yang punya potensi menjanjikan. Pertama kawasan wisata dengan daya pikat panorama alam dan budaya. Kedua, kawasan bisnis dengan daya pikat konsumsi sekaligus produksi yang menarik untuk investasi.

Nah, selain Jakarta, Bali dan Yogyakarta, merujuk pada jumlah kunjungan wisatawan, terutama asing, maka beberapa kawasan yang potensial mengalami pertumbuhan positif bisnis perhotelan adalah Lombok (Nusa Tenggara Barat), Padang dan Bukittinggi (Sumatera Barat), Bandung (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur), Pekanbaru (Pekanbaru), Manado (Sulawesi Utara), Batam (Kepulauan Riau), dan Makassar (Sulawesi Selatan).

Di kawasan-kawasan tersebut, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang juga memperlihatkan progres positif. Selama kurun Januari hingga Agustus 2013, TPK Bali mencatat 62,64 persen dengan lama tamu menginap (length of stay) 2,99 hari.Disusul NTB 57,71 persen, dengan LOS 2,85 hari.

Berturut-turut Jakarta 56,28 persen dengan LOS 2,09 hari, Sulawesi Tengah 55,71 persen dengan LOS 1,90 hari, Sulawesi Utara 53,09 persen (LOS 3,71 hari) dan Yogyakarta 52,51 persen dengan LOS 2,06 hari serta Sulawesi Selatan 43,94 dengan LOS, 3,31 hari.

Corporate Communication Manager Tauzia, Yani Sinulingga, membenarkan, pelancong bisnis dan pelancong liburan adalah penggerak pertumbuhan bisnis perhotelan.

"Merekalah yang menentukan kinerja perhotelan yang tercermin dari tingkat penghunian kamar (occupancy rate). Di daerah wisata seperti Bali, rerata TPK hotel yang kami kelola mencapai 80-90 persen, sedangkan di daerah bisnis sekitar 70-80 persen," ujar Yani kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (22/10/2013).


09.37 | 0 komentar | Read More

Lombok, Surga Lain Nusantara

JAKARTA, KOMPAS.com - Popularitas Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai surga lain di Nusantara semakin menanjak. Tak hanya beken di kalangan wisatawan domestik dan asing kelas menengah atas. Lombok juga akrab dengan wisatawan bergaya backpack.

Panorama alam yang masih orisinal, garis pantai berpasir putih, laut biru, dan gaya hidup masyarakat yang natural, membuat pesona Lombok sejajar dengan destinasi wisata utama Indonesia lainnya. Bahkan, Lombok dijuluki sebagai kompatriot Bali.

Tak mengherankan bila Lombok terus menunjukkan pertumbuhan kinerja positif. Kawasan ini mengalami kenaikan jumlah kunjungan turis, terutama asing. Hal ini tecermin dari kenaikan persentase jumlah kunjungan wisatawan mancangera melalui Bandara Internasional Lombok,   sebesar 92,02 persen selama Januari-Agustus 2013. Sedangkan pencapaian jumlah kunjungan pada Agustus 2013 melonjak 225,90 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Lombok dan kawasan lainnya di NTB, juga mencatat tingkat penghunian kamar (TPK) sebesar rerata 57,71 persen dengan lamanya tamu menginap (length of stay) 2,85 hari.

Lombok dengan segala magnitudnya, memang sukses menarik banyak investor. Termasuk satu di antaranya, Relife Property Group. Kelompok usaha pengembang ini terpincut membenamkan modal sebesar Rp 60 miliar untuk membangun hotel resor Svarga.

Tahap pertama dikembangkan lahan seluas 4 hektar dari total 320 hektar izin prinsip. Svarga Resort terdiri atas atas 25 unit villa, dengan tarif per malam antara 100 dollar AS (Rp 1,1 juta) hingga 700 dollar AS (Rp 7,7 juta).

"Kami serius menancapkan investasi di industri pariwisata dengan nilai-nilai positif, dan kampanye akomdoasi yang healthy and fresh. Lombok dekat dengan Bali, namun belum dieksplorasi secara maksimal. Latarnya yang pekat budaya Islam, akan bersinergi dengan Bali dengan latar Hindu. Ini unik dan menarik sekaligus menantang," ujar CEO Relife Property Group, Ghofar Rozaq Nazila kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Lombok, lanjut Ghofar, dipilih karena menawarkan banyak potensi dan saat ini merupakan momentum yang tepat dengan kondisi pasar yang sedang tumbuh. "Jika masuk Bali, kami sudah terlambat," ujarnya.

Selama dua bulan beroperasi, tingkat hunian Svarga di atas 70 persen dengan profil tamu dari berbagai negara Asia, terutama Korea Selatan, Eropa dan domestik.


09.37 | 0 komentar | Read More

Ah... Pemerintah Kurang "Political Will" Mengurus Perumahan Rakyat!

Written By Unknown on Selasa, 22 Oktober 2013 | 09.38

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Perumahan Rakyat Mohammad Yusuf Asy'ari, Pemerintah, khususnya Presiden RI, kurang memiliki political will atas persoalan perumahan rakyat. Demikian hal itu dia sampaikan pada tasyakuran gelar doktornya di Jakarta, Senin (21/10/2013) siang.

Yusuf mengaku menghabiskan waktu tiga tahun dalam mengerjakan disertasinya pada Program Doktor Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Dalam kesempatan tersebut, Yusuf membeberkan temuan dan saran-sarannya kepada rekan dan pers.

Dalam penelitian yang dituangkan dalam disertasinya, Yusuf menemukan delapan hal. Pertama, Yusuf menemukan bahwa kehadiran lembaga-lembaga yang berurusan dengan kebijakan perumahan di tingkat nasional dianggap cukup memadai untuk dapat menghasilkan rumusan regulasi urusan perumahan rakyat. Kedua, Republik Indonesia menganut sistem bi-kameral. Hingga saat ini, posisi DPD inferior dibandingkan dengan DPR.

"Ketiga, kurangnya political will dari Presiden atau Pemerintah dalam mengatur dan mengurus perumahan rakyat," kata Yusuf.

Keempat, Yusuf mengatakan bahwa dalam masalah desetralisasi teritorial masih banyak ditemui aturan pelaksanaan yang belum dibuat. Bahkan, lanjut dia, ada ketidakcocokan antara PP 38/2007 dan PP 41/2007.

Kelima, Yusuf menilai bahwa Kemenpera adalah lembaga ujung tombak untuk masalah implementasi kebijakan perumahan rakyat. Keenam, dilihat dari aspek desentralisasi fungsional, Perum Perumnas adalah satu-satunya BUMN yang diserahi tugas sebagai provider perumahan rakyat. Sementara ihwal peran Perum Perumnas ini, Yusuf mengungkapkan saat ini ada keragu-raguan pemerintah aras peran Perumnas.

"Tampaknya, posisi dan peran Perumnas diragukan. Dari wawancara saya dengan Dahlan Iskan, dia juga lagi mikir-mikir peran Perumnas. Tapi, dia juga sedang mikir-mikir apa peran semua BUMN. Masa depan Perumnas ini agak repot," kata Yusuf.

Namun, Yusuf melanjutkan, dilihat dari kepentingannya, Perumnas adalah satu-satunya provider perumahan rakyat sehingga sangat dirasakan kepentingannya.

"Ke depan, saya usulkan jangan diragukan kepentingannya, tapi diperkuat. Kalau Perumnas tidak dibantu, dia tidak akan bisa eksis dengan baik. Kemudian, masih diberi beban profit," katanya.

Sementara temuan ketujuh, Yusuf menemukan bahwa dari aspek desentralilasi teritorial, eksistensi kelembagaan untuk implementasi kebijakan perumahan di daerah otonom masih lemah.

"Dari segi implementasi kebijakan perumahan rakyat, di daerah tidak jelas posisi Dinas Perumahan. Kalau toh ada, dia ada di bagian paling bawah. Urusannya hanya urusan perizinan. Ini yang menyebabkan peran Pemda mengenai urusan perumahan tidak berjalan baik," ujarnya.

Yusuf mencontohkan Kota Depok. Menurutnya, Depok tidak memiliki anggaran perumahan. Urusan perumahan sepenuhnya diserahkan kepada pengembang. Adapun dalam hal ini pemerintah daerah hanya mengambil fungsi enabled, tapi tidak akan pernah berkontribusi dalam pengurangan backlog.

Terakhir, dia juga menemukan bahwa faktor-faktor yang potensial berperan penting dalam urusan perumahan rakyat tercatat sekurang-kurangnya 20 faktor yang berpengaruh.

"Keduapuluh faktor itu kalau dikelola dengan baik akan membantu pengelolaan perumahan rakyat. Kalau tidak dikelola dengan baik akan menghambat," tandasnya.

Belakangan, Yusuf menyebutkan masalah-masalah tersebut di antaranya terdapat masalah pertanahan, pembiayaan, dan kelembagaan.


09.38 | 0 komentar | Read More

Haruskah Kementerian Perumahan Rakyat Dibubarkan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) serta kepentingannya untuk terus berdiri sebagai sebuah lembaga negara, menuai gugatan. Kemenpera terlalu banyak bermain dengan wacana untuk menutupi kebingungannya dan ketidakmampuannya menghasilkan cetak biru perumahan rakyat.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghada menggugat keberadaan Kemenpera di sela-sela aacara Tasyakuran Gelar Doktor mantan Menteri Perumahan Rakyat Muhammad Yusuf Asy'ari, Senin (21/10/2013).

Hal senada dikemukakan pakar hukum properti, Erwin Kallo. Ia bahkan menyarankan sebaiknya Kemenpera dibubarkan saja, karena tidak memiliki kebijakan terarah. Menurutnya, masalah perumahan sebaiknya diserahkan kepada pemerintah daerah saja.

"Pemerintah Daerah harus diberi kewenangan lebih untuk mengatur dan mencetak rancangan induk perumahan sesuai dengan kebutuhannya. Kemenpera tidak perlu mengatur sampai teknis apa yang harus dilakukan daerah," ujar Erwin.
 
Meski banyak menuai gugatan, namun, kehadiran Kemenpera tetap dipandang vital. Menteri Perumahan Rakyat periode 1993-1998, Akbar Tandjung, mengatakan, Kemenpera harus ada, namun harus sadar posisi dan tanggung jawabnya sebagai penyedia perumahan. Kemenpera adalah lembaga negara yang paling bertanggung jawab dalam memikirkan masalah penyediaan perumahan khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
 
"Kemenpera harus mampu mencari sumber pendanaan yang terjangkau. Bisa lewat secondary mortgage atau Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Tapi yang lebih konseptual adalah secondary mortgage," ujar Akbar.
 
Kemenpera, menurut Menpera 2004-2009, Muhammad Yusuf Asy'ari, hendaknya lebih fokus dan menjalankan fungsinya dengan baik.

"Fungsi Kemenpera itu apa? Sekarang ini Kemenpera tampaknya masih punya dua fungsi, yaitu fungsi enabler dan provider. Fungsi enabler itu untuk memberdayakan seluruh faktor yang ada dan provider langsung membuat rumahnya," ujar Yusuf.
 
Menurut Yusuf, saat ini Kemenpera dan kementerian-kementerian lain memang lebih condong pada fungsi enabler-nya, yaitu membuat aturan-aturan yang kondusif untuk pelaku pembangunan dan pengusaha (Real Estat Indonesia/REI). Kemenpera harus mampu memberikan kemudahan berupa bantuan-bantuan seperti PSU, insentif, subsidi, bunga tidak terlalu tinggi agar para pengusaha mau membuat rumah murah bagi MBR.

Sementara, sebagai provider diserahkan kepada BUMN atau Perum Perumnas. Perum Perumnas harus diperkuat, alih-alih diperlemah. Kemenpera harus memberi order kepada Perum Perumnas untuk membangun hunian MBR.


09.38 | 0 komentar | Read More

Ihhh... Perabotannya Unik, Tembus Pandang!

www.huffingtonpost.com

Karya-karya Suh, termasuk "Specimen Series", umumnya ditujukan pada rasa perpindahan, penuh dengan referensi budaya ke tempat asalnya di Korea Selatan. Hal itu termasuk, gagasan sentimentilnya terhadap rumah dan masyarakat, identitas, kemandirian, serta kesesuaian.

www.huffingtonpost.com

Suh akan memajang lemari es, kloset, kompor, radiator pemanas, lemari obat, bahkan bathtub terbuat dari bahan poliester. Karena sifat bahan yang digunakannya tembus pandang, maka masing-masing perabotan buatannya pun tembus pandang.

www.huffingtonpost.com

Menurut sumber yang sama, pameran ini bahkan bisa juga dimaknai sebagai hantu perabotan masa lalu. Selain itu, penggunaan material yang halus juga membangkitkan rasa bahwa manifestasi kenangan Suh juga terasa seperti kenangan kita sendiri.
KOMPAS.com - Do-Ho Suh adalah seorang seniman, tepatnya seorang pematung kelahiran Seoul, Korea Selatan. Bulan depan, Suh akan memajang salah satu karya terbarunya bertajuk "Specimen Series" di Galeri Lehmann Maupin, Hong Kong.

Karya seni yang akan dia pamerkan pada 14 November 2013 hingga 25 Januari 2014 mendatang ini tampak unik. Suh akan memajang berbagai perabot rumah tangga dalam tampilan tembus pandang.

Karya-karya Suh, termasuk "Specimen Series", umumnya ditujukan pada rasa perpindahan, penuh dengan referensi budaya ke tempat asalnya di Korea Selatan. Hal itu termasuk, gagasan sentimentilnya terhadap rumah dan masyarakat, identitas, kemandirian, serta kesesuaian.

Suh akan memajang lemari es, kloset, kompor, radiator pemanas, lemari obat, bahkan bathtub terbuat dari bahan poliester. Karena sifat bahan yang digunakannya tembus pandang, maka masing-masing perabotan buatannya pun tembus pandang.

Sekilas, orang yang menyaksikan karya-karya Suh seolah melihat hasil pindaian sinar-x dari perabotan rumah tangga. Berdasarkan foto-foto yang dipublikasikan dalam Huffington Post, masing-masing perabotan yang dibuatnya memang tampak seperti hasil foto sinar x, atau bahkan seperti hantu. Setiap perabot yang dibuat Suh tembuh pandang, antara ada dan tiada, namun Anda masih bisa melihat bentuk dan warna material pembuat benda tersebut.

Seperti dilansir Huffington Post, Suh secara konsisten mengerjakan karya-karya seni yang memiliki tema arsitektur, ruang pribadi, dan rumah dalam relasinya pada rasa kepemilikan, kesesuaian, dan isolasi. Khusus untuk pameran satu ini, Suh memfokuskan diri pada barang-barang mekanis.

Barang-barang tersebut hampir selalu ada dan terlihat di rumah, namun tidak pernah benar-benar diperhatikan oleh pemiliknya. Barang-barang tersebut ada, namun seperti tiada, karena tidak ada yang menaruh perhatian.

Melalui karyanya, Suh membayangkan rumah sebagai sebuah ruang untuk tumbuh dan bermain. Core77 yang juga mempublikasikan pameran ini menyatakan, "Ini lebih kepada penolakan secara sengaja terhadap sifat permanen dari, katakanlah, marmer, dengan menggunakan material yang lebih fantastis."

Menurut sumber yang sama, pameran ini bahkan bisa juga dimaknai sebagai "hantu perabotan" masa lalu. Selain itu, penggunaan material yang halus juga membangkitkan rasa bahwa manifestasi kenangan Suh juga terasa seperti kenangan kita sendiri.  

Do-Ho Suh lahir pada 1962 di Seoul. Setelah mendapat gelar BFA dan MFA-nya atas Lukisan Oriental dari Universitas Nasional Seoul, serta menggenapi masa baktinya pada wajib militer Korea Selatan, Suh pindah ke Amerika Serikat. Dia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Desain Rhode Island dan Universitas Yale.

Hingga kini, Suh dikenal karena karya-karya patungnya yang menentang pakem-pakem konvensional. Bentuk karya-karyanya yang unik berhasil menarik perhatian publik.


09.38 | 0 komentar | Read More

Bukan Minyak Angin, Meja Kapak Ini Seharga Jutaan Rupiah

Written By Unknown on Senin, 21 Oktober 2013 | 09.37

duffy london

Duffy London merilis koleksi meja-meja unik dengan kaki menyerupai kapak. Koleksi ini tersedia dalam bentuk meja makan, meja konsol, dan meja kopi.

duffy london

Meja-meja tersebut terinspirasi dari cerita "Gadis Berkerudung Merah" yang mendapati neneknya sudah digantikan oleh seekor serigala. Kapak pemburu yang membantu gadis tersebut "tersasar" di bagian bawah meja.

duffy london

Meskipun tampak sederhana, meja-meja ini relatif mahal. Setiap meja makan dibanderol dengan harga 2.495 dollar AS (Rp 28,1 juta). Meja konsol (meja dengan hanya dua kaki, sementara sisi lainnya menempel dengan dinding) dibanderol dengan harga 895 dollar AS (Rp 10,1 juta)
KOMPAS.com — Duffy London merilis koleksi meja-meja unik dengan kaki menyerupai kapak. Koleksi ini tersedia dalam bentuk meja makan, meja konsol, dan meja kopi. Seluruh bagian rumah bisa tampak unik dengan meja semacam ini.

Bahkan, mungkin saja, meja ini pun tampil serasi dengan dekorasi Halloween yang menyeramkan.

Meja-meja tersebut terinspirasi dari cerita "Gadis Berkerudung Merah" yang mendapati neneknya sudah digantikan oleh seekor serigala. Kapak pemburu yang membantu gadis tersebut "tersasar" berada di bagian bawah meja.

Meskipun tampak sederhana, meja-meja ini relatif mahal. Setiap meja makan dibanderol dengan harga 2.495 dollar AS (Rp 28,1 juta). Meja konsol (meja dengan hanya dua kaki, sementara sisi lainnya menempel dengan dinding) dibanderol dengan harga 895 dollar AS (Rp 10,1 juta). Selain itu, ada pula meja kopi yang juga dibanderol dengan harga yang sama.

Selain harga dan ukuran, ketiga meja ini juga memiliki pilihan material berbeda-beda. Meja makan dan meja konsol tersedia dalam kayu walnut, oak ringan, dan ash, sementara meja kopi hanya terbuat dari kayu ash dengan finishing walnut atau oak ringan.

Menurut situs resminya, Duffy London sudah mendapatkan penghargaan untuk koleksi meja bernama "Woodsman Axe" tersebut. Meja-meja ini merupakan pemenang Peta Levi Memorial Bursary 2010 dan menjadi bagian dari desain kolektif Grimm.

Duffy London sendiri merupakan perusahaan penyedia perabot hasil desain istimewa. Cikal-bakal perusahaan tersebut dimulai sejak 2002 ketika Christopher Duffy membuat sendiri produk-produk untuk dapurnya. Duffy merupakan seorang desainer lulusan Universitas Brighton. Kini, Duffy London menempati sebuah studio di timur London dan siap mengembangkan ide-ide kreatif dari anak muda.


09.37 | 0 komentar | Read More

Simak! Trik Jitu Percantik Rumah Tanpa Renovasi

huffingtonpost.com

Mengganti tampilan lantai, merupakan salah satu cara renovasi murah dan mudah.

huffingtonpost.com

Mengubah area rug juga bisa menjadikan tampilan interior rumah, berbeda.

huffingtonpost.com

Cara kedua adalah mengganti tampilan dinding. Alih-alih mengecat dinding atau menggunakan ubin untuk menutup dinding, cobalah menggunakan wallpaper yang bisa dilepaskan.
KOMPAS.com - Merenovasi seolah memperpanjang usia rumah. Pemiliknya pun merasa lebih segar dan kebosanan atau kejenuhan yang dirasakan bisa hilang. Sayangnya, merenovasi rumah memerlukan komitmen yang besar.

Banyaknya biaya dan debu yang harus dihadapi pemiliknya setiap hari membuat solusi ini harus diputuskan matang-matang. Jika belum siap dengan konsekuensinya, lalukan saja cara mudah mengubah tampilan rumah tanpa renovasi berikut ini.

Cara pertama adalah memperbarui tampilan lantai. Untuk melakukan ini, Anda bisa menggunakan karpet. Atur "ubin" karpet hingga menutupi sebagian area di dalam ruangan. Pilihlah warna yang menarik agar perubahan di ruangan tersebut dapat segera terasa. Anda juga bisa menggunakan rug area untuk memberikan efek serupa.

Berikan efek yang lebih unik lagi dengan memilih karpet bercorak kayu atau besi. Corak dan tekstur yang berbeda dari karpet pada umumnya membuat ruang lebih istimewa. Karpet dari potongan kayu, misalnya, dapat memberikan efek yang sama jika Anda mengganti lantai dengan kayu.

Cara kedua adalah mengganti tampilan dinding. Alih-alih mengecat dinding atau menggunakan ubin untuk menutup dinding, cobalah menggunakan wallpaper yang bisa dilepaskan.

Untuk dinding yang sudah ditutup dengan ubin, gunakan "tato ubin" dari stiker tahan air. Konsepnya tidak jauh berbeda dari wallpaper. Hanya, "tato ubin" ini memang didesain khusus untuk menutup ubin standar. Nate Berkus (http://www.youtube.com/watch?v=SRRlDHCjTZc) dari Nate Berkus Show mencontohkan penggunaan "tato ubin" yang sangat mudah. Sama persis seperti menempatkan stiker di dinding, seketika dinding ubin Anda pun tampak cantik.


09.37 | 0 komentar | Read More

Infrastruktur Buruk, Tanjung Lesung Bangun "Airstrip"

TANJUNG LESUNG, KOMPAS.com - Butuh waktu 4,5 jam untuk sampai di kawasan wisata Tanjung Lesung Resort, Kabupaten Pandeglang, Banten. Dengan kondisi infrastruktur sepanjang perjalanan yang jauh dari memadai, waktu tempuh dengan menggunakan bis, terasa begitu lama. Padahal, jarak Jakarta-Kabupaten Pandeglang tak lebih dari 180 kilometer.

Buruknya infrastruktur menuju Tanjung Lesung Resort, diakui Direktur PT Banten West Java Tourism Development, pengembang Tanjung Lesung Resort, Setiawan Mardjuki. Menurutnya infrastruktur merupakan salah satu kendala terbesar yang mereka hadapi.

"Jalannya sempit, bahkan di beberapa segmen, rusak parah. Padahal jalan darat yang paling banyak digunakan pengunjung ataupun turis ke Tanjung Lesung Resort. Meskipun yang melalui laut juga ada," ujar Setiawan kepada Kompas.com, Kamis (17/10/203).

Hal senada diakui CEO PT Banten West java Tourism Development, Philip Lim. Menurutnya, jika infrastruktur jalan dan akses menuju kawasan Tanjung Lesung Resort dalam kondisi memadai dengan kualitas bagus, bukan tidak mungkin kinerja tingkat hunian resor ini bisa lebih dari 50 persen per tahun.

"Untuk itulah, kami berharap pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya yang sudah disipakan pemerintah, segera terealisasi. Rencana pembangunan infrastruktur tersebut adalah Tol Serang Timur-Panimbang dan Bandara Internasional Banten Selatan," tandas Philip.

Tanjung Lesung diklaim sebagai gerbang wisata alam Banten menuju kawasan wisata lainnya seperti Anak Krakatau, Taman Nasional Ujung Kulon, Perkampungan Tradisional Baduy dan lain sebagainya.

Luas area Tanjung Lesung sekitar 1.500 hektar dan mulai dikembangkan sejak 1995. Tahun 2012, kawasan wisata ini mendapat status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26.

Kendati sudah mendapat status istimewa, namun perkembangan Tanjung Lesung terbilang lambat. Sejauh ini, hanya beberapa properti dan fasilitas yang sudah terbangun di sini. Di antaranya Kalicaa Villa, Tanjung Lesung Beach Hotel, Bluefish Hotel, Sailing Club, dan Green Coral Camping Ground.

Tak mengherankan bila kontribusi Tanjung Lesung Resort hanya Rp 10 miliar sampai Rp 20 miliar per tahun yang dihitung sebagai recurring income terhadap total pendapatan PT Jababeka Tbk, sebagai induk usaha PT Banten West Java Tourism Development, sebesar Rp 2,4 triliun.

Guna meningkatkan kinerja sekaligus reputasi Tanjung Lesung Resort sebagai destinasi wisata utama kelas atas, pengembang berencana membangun airstrip (lapangan udara mini) sebagai landasan bagi penerbangan pesawat mungil (chartered)dengan rute bandara Halim Perdanakusumah-Tanjung Lesung.

"Airstrip ini akan rampung dan sudah bisa dioperasikan pada penghujung tahun ini. Untuk tahap awal kami menggandeng Susi Air. Kami berharap kehadiran airstrip ini akan menambah jumlah kunjungan tamu dan wisatawan, sebab dengan menggunakan pesawat, waktu tempuh menjadi jauh lebih singkat, hanya sekitar 30 menit-40 menit," jelas Setiawan.

Selain membangun airstrip, mereka juga akan menambah fasilitas berupa lapangan golf 18 lubang, marina sebagai tempat bersandar yacht dan kapal pesiar, taman bertema, dan fasilitas kesehatan.


09.37 | 0 komentar | Read More

Bukan Minyak Angin, Meja Kapak Ini Seharga Jutaan Rupiah

Written By Unknown on Minggu, 20 Oktober 2013 | 09.37

duffy london

Duffy London merilis koleksi meja-meja unik dengan kaki menyerupai kapak. Koleksi ini tersedia dalam bentuk meja makan, meja konsol, dan meja kopi.

duffy london

Meja-meja tersebut terinspirasi dari cerita "Gadis Berkerudung Merah" yang mendapati neneknya sudah digantikan oleh seekor serigala. Kapak pemburu yang membantu gadis tersebut "tersasar" di bagian bawah meja.

duffy london

Meskipun tampak sederhana, meja-meja ini relatif mahal. Setiap meja makan dibanderol dengan harga 2.495 dollar AS (Rp 28,1 juta). Meja konsol (meja dengan hanya dua kaki, sementara sisi lainnya menempel dengan dinding) dibanderol dengan harga 895 dollar AS (Rp 10,1 juta)
KOMPAS.com — Duffy London merilis koleksi meja-meja unik dengan kaki menyerupai kapak. Koleksi ini tersedia dalam bentuk meja makan, meja konsol, dan meja kopi. Seluruh bagian rumah bisa tampak unik dengan meja semacam ini.

Bahkan, mungkin saja, meja ini pun tampil serasi dengan dekorasi Halloween yang menyeramkan.

Meja-meja tersebut terinspirasi dari cerita "Gadis Berkerudung Merah" yang mendapati neneknya sudah digantikan oleh seekor serigala. Kapak pemburu yang membantu gadis tersebut "tersasar" berada di bagian bawah meja.

Meskipun tampak sederhana, meja-meja ini relatif mahal. Setiap meja makan dibanderol dengan harga 2.495 dollar AS (Rp 28,1 juta). Meja konsol (meja dengan hanya dua kaki, sementara sisi lainnya menempel dengan dinding) dibanderol dengan harga 895 dollar AS (Rp 10,1 juta). Selain itu, ada pula meja kopi yang juga dibanderol dengan harga yang sama.

Selain harga dan ukuran, ketiga meja ini juga memiliki pilihan material berbeda-beda. Meja makan dan meja konsol tersedia dalam kayu walnut, oak ringan, dan ash, sementara meja kopi hanya terbuat dari kayu ash dengan finishing walnut atau oak ringan.

Menurut situs resminya, Duffy London sudah mendapatkan penghargaan untuk koleksi meja bernama "Woodsman Axe" tersebut. Meja-meja ini merupakan pemenang Peta Levi Memorial Bursary 2010 dan menjadi bagian dari desain kolektif Grimm.

Duffy London sendiri merupakan perusahaan penyedia perabot hasil desain istimewa. Cikal-bakal perusahaan tersebut dimulai sejak 2002 ketika Christopher Duffy membuat sendiri produk-produk untuk dapurnya. Duffy merupakan seorang desainer lulusan Universitas Brighton. Kini, Duffy London menempati sebuah studio di timur London dan siap mengembangkan ide-ide kreatif dari anak muda.


09.37 | 0 komentar | Read More

Simak! Trik Jitu Percantik Rumah Tanpa Renovasi

huffingtonpost.com

Mengganti tampilan lantai, merupakan salah satu cara renovasi murah dan mudah.

huffingtonpost.com

Mengubah area rug juga bisa menjadikan tampilan interior rumah, berbeda.

huffingtonpost.com

Cara kedua adalah mengganti tampilan dinding. Alih-alih mengecat dinding atau menggunakan ubin untuk menutup dinding, cobalah menggunakan wallpaper yang bisa dilepaskan.
KOMPAS.com - Merenovasi seolah memperpanjang usia rumah. Pemiliknya pun merasa lebih segar dan kebosanan atau kejenuhan yang dirasakan bisa hilang. Sayangnya, merenovasi rumah memerlukan komitmen yang besar.

Banyaknya biaya dan debu yang harus dihadapi pemiliknya setiap hari membuat solusi ini harus diputuskan matang-matang. Jika belum siap dengan konsekuensinya, lalukan saja cara mudah mengubah tampilan rumah tanpa renovasi berikut ini.

Cara pertama adalah memperbarui tampilan lantai. Untuk melakukan ini, Anda bisa menggunakan karpet. Atur "ubin" karpet hingga menutupi sebagian area di dalam ruangan. Pilihlah warna yang menarik agar perubahan di ruangan tersebut dapat segera terasa. Anda juga bisa menggunakan rug area untuk memberikan efek serupa.

Berikan efek yang lebih unik lagi dengan memilih karpet bercorak kayu atau besi. Corak dan tekstur yang berbeda dari karpet pada umumnya membuat ruang lebih istimewa. Karpet dari potongan kayu, misalnya, dapat memberikan efek yang sama jika Anda mengganti lantai dengan kayu.

Cara kedua adalah mengganti tampilan dinding. Alih-alih mengecat dinding atau menggunakan ubin untuk menutup dinding, cobalah menggunakan wallpaper yang bisa dilepaskan.

Untuk dinding yang sudah ditutup dengan ubin, gunakan "tato ubin" dari stiker tahan air. Konsepnya tidak jauh berbeda dari wallpaper. Hanya, "tato ubin" ini memang didesain khusus untuk menutup ubin standar. Nate Berkus (http://www.youtube.com/watch?v=SRRlDHCjTZc) dari Nate Berkus Show mencontohkan penggunaan "tato ubin" yang sangat mudah. Sama persis seperti menempatkan stiker di dinding, seketika dinding ubin Anda pun tampak cantik.


09.37 | 0 komentar | Read More

Infrastruktur Buruk, Tanjung Lesung Bangun "Airstrip"

TANJUNG LESUNG, KOMPAS.com - Butuh waktu 4,5 jam untuk sampai di kawasan wisata Tanjung Lesung Resort, Kabupaten Pandeglang, Banten. Dengan kondisi infrastruktur sepanjang perjalanan yang jauh dari memadai, waktu tempuh dengan menggunakan bis, terasa begitu lama. Padahal, jarak Jakarta-Kabupaten Pandeglang tak lebih dari 180 kilometer.

Buruknya infrastruktur menuju Tanjung Lesung Resort, diakui Direktur PT Banten West Java Tourism Development, pengembang Tanjung Lesung Resort, Setiawan Mardjuki. Menurutnya infrastruktur merupakan salah satu kendala terbesar yang mereka hadapi.

"Jalannya sempit, bahkan di beberapa segmen, rusak parah. Padahal jalan darat yang paling banyak digunakan pengunjung ataupun turis ke Tanjung Lesung Resort. Meskipun yang melalui laut juga ada," ujar Setiawan kepada Kompas.com, Kamis (17/10/203).

Hal senada diakui CEO PT Banten West java Tourism Development, Philip Lim. Menurutnya, jika infrastruktur jalan dan akses menuju kawasan Tanjung Lesung Resort dalam kondisi memadai dengan kualitas bagus, bukan tidak mungkin kinerja tingkat hunian resor ini bisa lebih dari 50 persen per tahun.

"Untuk itulah, kami berharap pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya yang sudah disipakan pemerintah, segera terealisasi. Rencana pembangunan infrastruktur tersebut adalah Tol Serang Timur-Panimbang dan Bandara Internasional Banten Selatan," tandas Philip.

Tanjung Lesung diklaim sebagai gerbang wisata alam Banten menuju kawasan wisata lainnya seperti Anak Krakatau, Taman Nasional Ujung Kulon, Perkampungan Tradisional Baduy dan lain sebagainya.

Luas area Tanjung Lesung sekitar 1.500 hektar dan mulai dikembangkan sejak 1995. Tahun 2012, kawasan wisata ini mendapat status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26.

Kendati sudah mendapat status istimewa, namun perkembangan Tanjung Lesung terbilang lambat. Sejauh ini, hanya beberapa properti dan fasilitas yang sudah terbangun di sini. Di antaranya Kalicaa Villa, Tanjung Lesung Beach Hotel, Bluefish Hotel, Sailing Club, dan Green Coral Camping Ground.

Tak mengherankan bila kontribusi Tanjung Lesung Resort hanya Rp 10 miliar sampai Rp 20 miliar per tahun yang dihitung sebagai recurring income terhadap total pendapatan PT Jababeka Tbk, sebagai induk usaha PT Banten West Java Tourism Development, sebesar Rp 2,4 triliun.

Guna meningkatkan kinerja sekaligus reputasi Tanjung Lesung Resort sebagai destinasi wisata utama kelas atas, pengembang berencana membangun airstrip (lapangan udara mini) sebagai landasan bagi penerbangan pesawat mungil (chartered)dengan rute bandara Halim Perdanakusumah-Tanjung Lesung.

"Airstrip ini akan rampung dan sudah bisa dioperasikan pada penghujung tahun ini. Untuk tahap awal kami menggandeng Susi Air. Kami berharap kehadiran airstrip ini akan menambah jumlah kunjungan tamu dan wisatawan, sebab dengan menggunakan pesawat, waktu tempuh menjadi jauh lebih singkat, hanya sekitar 30 menit-40 menit," jelas Setiawan.

Selain membangun airstrip, mereka juga akan menambah fasilitas berupa lapangan golf 18 lubang, marina sebagai tempat bersandar yacht dan kapal pesiar, taman bertema, dan fasilitas kesehatan.


09.37 | 0 komentar | Read More

Stiker Dinding, Elemen Dekoratif Murah Meriah

Written By Unknown on Kamis, 17 Oktober 2013 | 09.37

KOMPAS.com - Stiker dinding, atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan contemporary decorative wall (decals), relatif mudah digunakan sebagai penghias dinding. Ornamen ini tidak merusak, bahkan sama sekali tidak menodai dinding.

Kapan pun Anda ingin mengubah tampilannya, bisa segera melepaskan ornamen tersebut. Jika Anda belum pernah mengaplikasikan ornamen ini di rumah, jangan khawatir. Prosesnya mudah dan cepat.

Berikut ini panduan bagi Anda.

Langkah pertama pengaplikasian stiker dinding adalah memotong masing-masing bentuk stiker. Anda tidak perlu memotong dengan sangat rapi. Pasalnya, bagian yang Anda potong tersebut pun akhirnya akan dibuang. Memotong stiker hanya memudahkan dalam mengatur posisi stiker di dinding.

Setelah itu, bersihkan dinding dari debu. Jika Anda mencuci dinding dengan air atau solusi pembersih, pastikan dinding tersebut benar-benar kering sebelum ditempeli stiker. 

Ketika dindingnya sudah benar-benar kering, jangan langsung menempelkan stiker tersebut. Jangan lepaskan bagian belakang stiker. Gunakan selotip khusus (masking tape) untuk menempelkan stiker tersebut sementara. Hal ini berguna untuk memastikan posisi yang tepat.

Pastikan Anda melangkah sedikit menjauh dari dinding untuk mengetahui komposisi sesuai dengan keinginan.

Terakhir, pasang stiker tersebut di dinding. Jangan lupa, tekan stiker menggunakan alat pelicin secara satu arah (misalnya dari atas ke bawah). Berhentilah dahulu setiap selesai menempelkan stiker untuk memastikan tampilan dan posisinya benar.


09.37 | 0 komentar | Read More

Dapatkan "Ranjang Baru" Saat Kantong Anda Cekak

KOMPAS.com - Masalah datang tanpa melihat kondisi keuangan Anda. Namun, sedikit "memutar otak" dapat membuat Anda terhindar dari masalah tersebut. Termasuk jika secara tiba-tiba, Anda merasa kasur atau tempat tidur tidak lagi nyaman.

Lakukan beberapa hal ini untuk membuat kasur Anda terasa dan tampak lebih baik. Sekalipun tidak memiliki banyak uang, Anda bisa memiliki tempat tidur dengan tampilan "baru". Tampilan baru tentu tidak berarti harus membeli kasur baru.

Berikut ini cara mendapatkan tempat tidur "baru" tanpa mengeluarkan banyak biaya. 

Pertama, jika kasur Anda terasa "turun" di bagian tengah, cobalah menempatkan lipatan seprai di bagian tersebut. Hal ini bertujuan untuk membuatnya memiliki ketinggian yang sama dengan sekelilingnya. Sebaiknya, Anda membalik kasur atau memutarnya setiap bulan untuk menghindari lebih banyak "penurunan" pada kasur.

Kedua, kasur Anda bisa tampak tua dan usang jika seprai berwarna putih mulai kekuningan. Segeralah mencuci seprai tersebut dengan pemutih. Bila perlu, rendam seprai tersebut dengan campuran air hangat, satu cangkir garam, dan satu cangkir baking soda untuk mengembalikan warnanya.

Cara lain membuat kasur atau tempat tidur Anda tampak baru adalah dengan memperbarui bantalnya. Jika membeli bantal juga terasa sulit, lakukan hal berikut ini pada bantal Anda. Pertama, masukkan bantal ke bagian pengering pakaian mesin cuci. Masukkan juga lembaran pelembut kain dan dua bola tenis. Jalankan pengering pada pengaturan paling dingin selama 10 menit. Setelah itu, akan terlihat perubahan pada bantal Anda.

Cara keempat, buatlah headboard baru. Headboard membuat tempat tidur tampak berbeda. Paling tidak, Anda hanya memerlukan sebuah papan tripleks, busa, dan kain untuk membuatnya.


09.37 | 0 komentar | Read More

Dukungan Petisi Selamatkan Menara Kemayoran, Meluas!

JAKARTA, KOMPAS.com - Petisi berjudul "Selamatkan Menara Kemayoran" yang disuarakan Komunitas Tintin Indonesia (KTI) rupanya bergema dengan cepat. Sejumlah kalangan, baik yang tergabung dalam komunitas maupun individu, mendukung petisi tersebut.

KTI akhirnya tak sendiri. Mereka ditemani oleh komunitas lainnya seperti Indoflyer yang merupakan forum pecinta dunia aviasi, para arsitek, dan juga komunitas Skyscraper City Indonesia (SSCI).

Salah satu arsitek yang mendukung petisi ini adalah Aditya W Fitrianto. Ia merupakan perancang yang telah menghasilkan sejumlah karya komersial seperti The Balcony Balikpapan, Metro Center Point Medan, Paragon Semarang, Kuningan City Jakarta, Spazio Surabaya dan lain sebagainya.

Menurutnya, petisi "Selamatkan Menara Kemayoran" merupakan gerakan kepedulian masyarakat terhadap keberadaan cagar budaya yang harus diselamatkan dan dilindungi. Terlebih, legitimasi Menara Kemayoran sebagai cagar budaya, kuat, karena sudah diputuskan oleh Gubernur DKI Jakarta Surjadi Soedirdja melalui SK Gub No. 475 tahun 1993 dalam Lampiran Nomor 51.

"Menara Kemayoran harus diselamatkan. Bukan tidak mungkin, melihat kondisinya sekarang yang memprihatinkan, menara ini diperebutkan oleh pebisnis dan berpotensi untuk dibongkar. Jika ini yang terjadi, maka hilanglah salah satu jejak penting dalam peradaban modern Indonesia yang bernilai sejarah tinggi," ujar Aditya kepada Kompas.com, Senin (14/10/2013).

Itulah, lanjutnya, mengapa Menara Kemayoran dan petisi KTI harus didukung. Bila perlu, Menara Kemayoran harus direvitalisasi dalam sebuah komplek pengembangan integral. Sehingga terjalin harmonisasi antara bangunan bersejarah dengan bangunan modern di sekitarnya.

Humas Komunitas Tintin Indonesia, Mokhammad Misdianto, mengatakan, untuk mendukung petisi ini, bisa langsung meng-klik www.change.org/id/petisi/selamatkan-menara-kemajoran-komplek-prj-kemayoran-jakarta-pusat-indonesia.

Sementara komunitas Skyscraper City Indonesia menilai bahwa Menara Kemayoran merupakan bagian dari pembangunan urban Jakarta. Gubernur Jokowi harus mengetahui hal ini. Ketimbang dihancurkan, atau dijadikan fasilitas bisnis, lebih baik dikembangkan menjadi fasilitas spesifik.

"Saya mengusulkan, Menara Kemayoran dan area Bandara dijadikan musem Transportasi Udara yang secara spesifik membahas sejarah Dunia Penerbangan Indonesia sejak dimulainya Indonesia membeli pesawat Dakota DC 3 RI 001-RI 004, lahirnya pesawat buatan Indonesia N250 Gatot Koco dan Krincingwesi yang dirancang BJ Habibie, lahirnya Forward Facing Crew Cockpit oleh Wiweko, dan Indonesian Air Show tahun 1986," ujar Ilham, salah satu forumer SSCI.

Ilham menambahkan, Bandara Internasional Kemayoran merupakan saksi bersejarah. Jejak dunia penerbangan Indonesia sejak 1940 hingga 1986 terjadi di sini, dan Menara Kemayoran sudah sepantasnya dijadikan sebagai ikon Museum Transportasi Udara ini.

Untuk diketahui, kondisi aktual Menara Kemayoran, sangat memprihatinkan. Tidak terawat, kumuh, kusam, tertutup ilalang, semak belukar dan rumput liar. Bahkan, tidak terdapat penanda di sekitarnya bahwa bangunan terpencil ini merupakan cagar budaya yang harus dilestarikan.


09.37 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger